158 puisi karya anak SMA

kumpulan  puisi-pisi anak  sma
158  puisi termuat 

1.      JAGALAH CINTA MU SEBELUM CINTA MENYAKITI MU..

KARYA: A.A. MUIS

Cinta semua orang menginginKan mu tapi tak semua orang dapat menjaga mu..
Cinta kau tak pernah memandang rupa apa lagi memandang tahta..
Cinta kau indahkan dunia meskipun terkadang menabur luka..
Wahai sang kekasih insan yang ku pilih
Rasa sayang yang tercurahkan cinta sungguh membahagiakan..
Karna kau wanita yang pantas ku perjuangkan..



2.      KARYA : ADINDA NUR ALFIONITA
    IBU
Ibu belum sempat aku membahagiakanmu
Belum bisa membuatmu bangga
Namun takdir telah memisahkan kita
Tak akan lagi kita bertatap muka
 selain  lewat mimpi mimpi
             Walaupun demikian aku disini selalu mendoakanmu
           Agar kau diterima oleh Sang Maha Kuasa
           Terkadang aku iri melihat mereka
             Yang masih mempunyai orang tua lengkap
Tapi aku tahu kau tidak menyukai
Jika aku egois seperti itu
Bagaimanapun aku selalu bangga memilikimu..
Thanks for all You're the best mother for me





3.      KARYA : ANISAH NURIYATI
IZINKAN
Jikalau tak bisa mengapa harus dipaksa
Bukankah setiap manusia berbeda
Lihatlah bakat kami
Bakat yang hakiki...

Jika dengan tujuan yang sama
Yaitu memajukan sebuah lembaga
Haruskah dengan cara yang sama
Haruskah dengan berpuisi...

Mengapa tidak menyanyi atukah menari
Biarkan kami menggali
Bakat yang harusnya kami tekuni
Menjadi sebuah keahlian yang berarti...

Keharusan yang tidak sesuai keinginan
Akankah itu tertanam
Ataukah menekan dengan perlahan
Biarkan kami berjalan....

Izinkan kami berjalan mengikuti keahlian
Yang sudah tertanam...





4.      KARYA: M. ARDAN PRAYOGI
MENGEJAR MATAHARI
Orang Bilang Hidup Dimulai Hari Ini Waktu Kita Bangun Tadi Pagi
Bukan Hari Kemarin
Bukan Juga Besok
Tapi Kita Harus Percaya
Hari Ini Dimulai Hanya Dari Kita Membuka mata Tadi Pagi Hari Ini Jauh Sebelum Itu


5.       KARYA:DEWI NIZAR
MERAH PUTIH
  Engkau lambang kemerdekaan dari anak bangsa
  Kupinta engkau tetap bertahan demi kemerdekaan bangsa
  Warna merah yang berarti gagah
   Dengan warna putih yang berarti suci
Merah putih
 Engkau tinggi berkibar dipuncak ketinggian
 Melambai ke arah angin yang tak tentu arahnya
 Berkibar dengan indah,tanda kemerdekaan bangsa
 Tetaplah berkibar sang merah putih
  Agar negeri ini selalu dalam keindahan
  Disetiap warna merah putihmu dilangit yang biru






6.      KARYA: DIAN MIKE ROHMAH
NDONESIA
Bangsa yang telah lama merdeka
Mengingatkan banyak orang yang telah menpahkan darahnya
Hanya demi negara tercintanya..
Memberi kejayaan bangsa sepanjang masa
Sang saka marah berani putih nan suci
Beragam sukku bangsa dalam bersatu semngat jiwa
 Indonesiaa
Negri yang kaya akan budaya
samudra yang meluas membentang dengan air yang jernih nan biru
Berisi keindahan dibahwanya
 Berbanggalah menjadi anak indonesia..

7.      KARYA: DILA INDAH PUSPITA
PERPISAHAN
Sekian lama kita bersama
Membangun sebuah ikatan saudara
Berbagi canda, duka dan cerita usaikan manja
Kini telah tiba waktunya
Tuk kita ucapkan selamat tinggal

Ingin sekali air mata ini ku teteskan
Terasa sedih pilu sangat kehilangan
Hari-hari yang kian berat
Seberat hari tiada kau disini
Perpisahan ini sangat berat ku ungkapkan

Selamat jalan....Tetap semangat dan semoga sukses selalu kawan




8.      KARYA: EGA SAPUTRA
bocah cilik
  ing dikandani ngyel e sebrengkala
ing di konkon nanging ora gelem nurut
  sing di jalok kudu di turuti
 pancen lare
  Laka nalare


9.       tuhan....
sejujurnya aku ingin menangis
memohon apun atas kesalahan ku
ingin rasanya aku bersandar
dalam pelukanya

   agar aku bisa menangis
    melepaskan semua kesedihanku
Aku lelah....
Aku lelah pura "bahagia namun
dalam hati menangis
       tak sanggup jika harus merendam
semua sendiri dalam diam
    oh.....tuhan ampunilah dosaaa ku_


10.  KARYA: ESTIA NINGSIH
SEBUAH RASA

Kau jauh, aku tau itu
Kau ku butuh kan, kau tak tau itu
Ku coba berhenti berpangku
Menghapus kau dalam benakku. .
  kini. . ku mulai berteman dengan waktu
  Dan menunggumu hadir
  Walau tak benar ada di hadapku. .
  Asal kau tau. .
Tak pernah aku menyangka
Hatiku kini kian berbeda terhadapmu
Aku tak tau. .
Apa mungkin kau merasakan nya
Atau mungkin tidak. .
Itu terserah padamu
   Hanya saja. .
   Kini. . aku telah nyaman bersamamu
   Bersama jarak pemisah
   Antara harapku dan anganmu.











11.  KARYA:ILHAM MAULAN .P
MALAM
Malam...
Teruslah Dingin
Teruslah Sunyi
Malam...
Teruslah terang dengan Bintangmu,
Teruslah terang dengan Bulanmu,
Malam...
Jangan Kau menjadi siang
Jangan kau menjadi terang...
Malam..


12.  KARYA: MASNUNAH
 MERAH PUTIH
 Merah yang artinya kuat
  Putih yang artinya suci
        Seperti api yang begitu berkorbar
        Itulah semangat pejuang
         l Seperti air yang jernih
         Itulah akhlak dan hati pejuang
    Sebuah sungai yang membatasi
    Dibawah teriknya matahari
    Antara kebebasan dan penindasan
             Berikrar setia kepada pancasila
              Menunduk bendera merah putih setengah tiang
              Kami semua telah menatapmu
              Diatas bangunan bangunan
    Tanpa perjuanganmu indonesia takan merdeka
    Semangat yang begitu mengeloggar
    Akan teringat sepanjang zaman
     Seraya kami ucapan selamat tinggal pejuang


13.  KARYA:OCENG
SELALU KOPI,  SELALU KAMU
Kopi
Selalu menarik untuk dijadikan tema puisi
Selalu tersedia dalam syair dan bait puisi
Selalu menjadikan alasan bagiku untuk menggoreskan
Menggoreskan kata "kopi" dalam bentuk coretan atau tulisan.
       Dan kamu           Selalu menjadi alasan aku merindu
Selalu hadir dalam ingatanku
Selalu ada dalam tulisan tulisanku
Selalu tertoreh di setiap puisi puisiku
"selalu kopi, selalu kamu"
Kopi selalu menemani saat aku sedang sendiri Dan kamu selalu menjadi perbincangan manis antara aku dan kamu. 

14.  KARYA: PANCA LINTANG P
UNTUK KAMU
Bulan tau, aku sedang merindukan siapa. Bintang tau, aku sedang memikirkan siapa. Dan langit hanya tersenyum di balik awan.
Untuk kamu, jaga setiap hembusan nafas mu sisakan  hingga kita bertemu. Jangan terus bersedih jika aku terus mengulur waktu. Untuk kamu, jaga setiap dingin malamu, sebab ragaku tak dapat sepenuhnya memeluk mu.
Tak apa jika aku tak diberi kesempatan selamanya bersamamu. Tak apa jika waktu tak lagi sanggup menyatukan seperti dulu. Tak apa jika kamu pergi menjauh.
Karena bersamamu, aku masih. Karena denganmu, aku bisa. Karena untuk mu, aku bertahan

15.  KARYA:PENI OKTAVIANI
SEHELAI PUISIKU UNTUK IBU
Hanya ibu
Saatku memejamkan mataku yang hanya dibenaku
hanyalah ibu
Indah hidup ini, ingin ku rasakan bersamamu
Lewat lika-liku yang tak menentu
Percayalah ibu, kan kubungkus dengan selembar kepercayaanku tulus hanya untuk ibu


16.  KARYA:RIA INTAN R
IBU
Ibu kaulah pelita dalam kegelapan
Kaulah matahari yang selalu menghangatkan
Kaulah bintang yang selalu berkelap kelip disetiap malamku
Kaulah malaikat tak bersayapku
Tanpa kau tiadalah aku


17.  KARYA: ROMADON FAJAR
MERINDUKANMU "IBU"
Tak terbiasa aku hidup tanpamu
Sepi rasanya dunia ini tanpa hadirmu
Termenung sendiri mengingat canda tawamu
Mengingat semua keluh kesahmu

Tak ada kata lain selain rindu untukmu
Merindumu adalah makanan sehari-hariku
Menangis kala ku ingat senyum manis mu
Sedih rasanya hati ini mengingat tingkah lakuku

Disini aku kan selalu berdoa untukmu
Berdoa supaya engkau ada disisinya
Ditempat yang paling indah disana
Selalu akan ku doakan yang terbaik

Ku mencintaimu ibu
Selalu mencintaimu
Tersimpan kokoh dalam hati
Tak akan pernah terganti


18.  KARYA: SARISTI LUSTIANI
Kita bergantian menghirup masam
Lemas dan batuk terceruk
Marah dan terbaret baret
Cinta yang membuat kita bertahan
Dengan secuil redup harapan
Kita berjalan dengan terseok seok
Mengira lelah akan hilang
Diujung terowongan yang cerah
Namun cinta tak membawa kita memahami satu sama lain
Kadang kala kita merasa beruntung
Namun seharusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah patah
Mengapa cinta tak mengajari kita untuk berhenti berpura pura?

19.  KARYA: SASTIA ISTIQOMAH
 MENUNGGU
Berharap terus berharap dalam kesendirian..
Menanti jawaban waktu yang akan mempertemukan kita..
Kembali atau tidaknya yang pasti hanya satu harapku :")
Kau tetap menggenggam hatiku, menjaga rasaku seperti yang ku lakukan untukmu..
Hatiku rapuh saat kau pergi meninggalkanku sendiri :"(
Dalam sepi aku menantimu dan tetap menggenggam utuhnya hatiku..
Walau ku tak dapat melihatmu lagi..
Berbahagialah engkau disana..
Tak usah perdulikan rasaku..
Walau berat ku menerima kenyataan bahwa kau bukan milikku lagi :"
Tapi aku harus kuat dan tetap menggenggam rasa ini..
Dan berharap kau kembali
Walau sang waktu belum memberikan jawaban
Atas pertanyaanku? Kapan kau kembali?
Tapi sampai kapanpun aku akan tetap menunggumu disini
Dengan perasaan ini😊

20.  KARYA: SISKA MUSTIKA
UNTUK IBU
Ibu, disaat mengingatmu aku baru sadar
Begitu cepatnya waktu berlalu, bahkan...
Masih seperti didepan mata kenangan saat ibu menggendong tubuhku yang mungil
Bu...
Sekarang aku sudah tumbuh dewasa dan ibu semakin menua
Tadinya aku berfikir untuk memberimu kemewahan dunia
Pasti orang orang akan menganggap aku mulia
Tapi tidak...
Dunia hanya sementara dan rasa sayangku tidak serendah itu
Aku ingin berbakti kepadamu bu, dengan taat kepada Allah dan Sang Maha Kaya
Agar aku bisa merayuNya untuk  menyiapkan surga yang kekal untukmu bu
Karena aku tau, kita semua pasti akan kembali padanya.



21.  KARYA:TANIATUL JANAH
MERAH PUTIH
Merah putihku..
Berkibar dipuncak ketinggian
Engkau lambang kemerdekaan dari anak bangsa
Merahmu melambangkan keberanian bangsa
Putihmu melambangkan sucinya negriku

           Gagah dan jernih tanpak warnamu
           Ku pinta engkau tetap berlahan demi kemerdekaan
           Merah putihmu berkibar dan tersimpan didalam lubuk hatiku
           Terima salamku.

22.  KARYA: ULVA ULFIYANA
RINDU TAK TERSAMPAI
  Dikala senja malam menyapa.
   Disitulah hati ini tergerus akan rasa rindu.
   Kepadamu wahai sayangku.
   Disini rinduku hanya untukmu.
    Walaupun jarak yang selalu mengganggu.
    Tetapi cintaku tulus kepadamu.
    Rasa gundah dan gelisah seakan menyatu.
     Karena kau tak lagi disisiku.


23.  KARYA:VICKY BASTIAN
AGUSTUS
Bulan agustus tidak mengingatkanku
Kpd perjuangan para pahlawan
Tapi mengingatkanku pada perjuanganku
Yang tak pernah ada kepastian
Yang selalu kamu ragukan
Dan selalu tak ada hasil yang memuaskan

Agustus,semoga harapan tak lagi pupus



24.   KARYA: YOPI
NAMAMU
Hitamnya garis dan titik
yang mengukir indah namamu
Di atas tanah putih keabadian,
Di bawah kayu,
yang di perkokoh batu
tersusun rapi menutup diri
  ku sebut namamu di awal hari
  berteman rokok
  dan secangkir  kopi
 dan ku tulis sebuah puisi
  tentang kau dan embun pagi.
Termotifasi dari indahnya
Siulan, angin pagi
Yang lembut seakan
Membawa jiwa ini
terbang mengikuti

25.    NDA
nda...
Dia yang terbuka namun penuh misteri.
Dia yang tertutup namun berarti.
Dialah, yang menjadi ungkapan isi hati hari ini.
Dialah, warna yang mengisi kegelapan diri ini.
 nda...dia membawa luka, saat tiada.
      membawa bahagia
      saat kita seirama.
      bebanku seketika sirna,
      saat bersamanya
nda...
Senyumu seindah bunga melati,
Yang mekar di pagi hari.
Tawamu selalu ku ingat,
Dan kusimpan dalam memori

26.    GUGUR
    Suara tawa angin
Sumilir lembut ditelinga.
Menjatuhkan daun,
yang melambai dan tersenyum
melihat diriku
datang menghampirinya.
   bergumam hati melihatnya.
   mengapa dia tersenyum?
   disaat angin tertawa
   dan menjatuhkanya.
Mengapa dia tak membecinya?
Disaat dia jatuh
dengan gontai, tak terarah
Meninggalkan ranting
yang menopang dirinya.
   mangapa dia tak memilih betahan
   bersam yang lainya?
   atau mungkin...
   dia sadar bawa
   hidupnya takan selalu bergantung
   pada ranting dan daun lainya
Aku ingin tau perasaanya
Apakah dia bahagia?
Apakah dia menderita?
Sampai sat ini diriku masih bertanya

27.   PUISI HATI
Hadirmu mempunyai arti.
Keheningan tercipta saat kau disini.
Hati yang terdiam terpatri di sini,
senantiasa menangis melihat sang penguat hati pergi...
akankah kau kembali?
 temaniku mengawali hari,
 bersama eloknya sang mentari.
 kembalilah wahai puisi hati.
Kan kubuat filosofi
Tentang hujan dan matahari
Dengan tombak hitam
yang mengukir
indah namamu di atas
awan putih pagi ini.

28.   MENUNGGU MATI
Hati tertatri menunggu mati
Begitu tenang untuk jiwa yang sepi
Dengan ambisi yang tak pasti
Yaitu menukar pagi dengan malam yang sunyi.
  taman mimpi ini
  semakin indah di imajinasi
  akan ku tinggalkan semua mimpi
  bersama dinginya pagi
Mungkin inilah waktu yang tepat
Menunggu mati.
Dan menghiangkan hari
yang sunyi ini.
    kaki ini seakan
    tak mampu berjalan lagi
    karna hari telah pergi
    bersama dengan terbitnya
    sang mentari


29.   KARYA:ROSITA
PERJUANGAN SEORANG AYAH
Senja yg berwarna merah
Membuat bumi mulai gelap
Namun,
Dia masih mengeluarkan tenaganya
Tak sedikit pun
Ia mengeluarkan kata-kata lelah
Oh ayah, kau bagaikan matahari
Pagi,siang,sore kau tak pernah mengenal lelah
Karna bagimu
Kebahagiaan istri dan anak lah yg terpenting

30.  KARYA:LULU
PEMANDANGAN
Ketika aku duduk ditepi pantai
Aku memendang alam yang indah
Burung terbang dan berkicau
Pepohonan sangat hijau

Angin sepoi sepoi
Matahari sangat cerah
Sungguh kuasa Tuhan Yang Maha Esa

31.  KARYA: ALVAN MAZID
IBU..
Engkaula pahlawanku
Engkau pahlawan bagi anak-anakmu
Tiada yang bisa menandingiu
Ibu..
Mungkin aku sering melawanmu
Sering mengabaikanmu
Dan sering melupakanmu
Terimakasih ibu
Telah mengurusku
Telah mendidiku sampai sekarang
Tanpamu, aku tiada diduna
Terimakasih tuhan
Telah memberiku wanita hebat
Hanya doayang bisa kuperbuat
Untuk cinta sepanjang hayat



32.  KARYA:ADE IRMA
Ku memandangmu sangat indah
Airnya sangat bening dan jernih
Sungguh kuasa tuhan yang maha esa
Alam ini yang ada yang menjaga
Semuanya akan rusak
Hutan yang hjau
Kini menjadi gundul
Dan kita yang akan menjaganya
Kalau tidak maka akan rusak

33.  KARYA: MELA AULLINA
AKU SADAR
Tuhan..
Ketika aku kecewa, aku memilih untuk memendamnya sendiri..
Ketika semua sudah tidak bisa aku bendung lagi, aku memilih untuk menangis..
Karna rindu aku menangis..
Karna sabar aku sakit..
Karna sayang aku bertahan
Tapi..
Kenapa tuhan ciptakan hati hanya untuk dipatahkan
Entahlah
Mungkin itu jalan tuhan yang terbaik untukku
Dan kini aku sadar
Disaat kita sibuk mencaricinta manusia, disana sebenarnya ada cinta allah yang tlah tersedia didepan mata

34.  KARYA:ARYA
Mataku terbangun sebelum pagi
Menanti mentari pada jendela subuh
Ceria hati menyambut hari yang dinanti
Hari dimana orang tertawa sekaligus haru
Dalam suka mulut tertawa
Dalam duka mata berkaca
Dalam kaku pikir terpaku
Kerikil-kerikil tajam memperkaya arti hidup
Disinilah aku menimba ilmu
Tuk bekal menggapai mimpi dan citaku
Sekolahku ibarat pohon beringin
Semakin besar semakin teduh tuk mengaomi
Padamu kutitipkan secuil harap
Kau berikan selaksa ilmu
Padamu ku berharap
Setetes embun penyejuk jiwa
Tapi kau berikan samudra pengetahuan
Selamat ulang tahun sekolahku
Dirgahayu untukmu
Aku selalu bangga kepadamu

35.  KARYA:REVAN
IBU
Kaulah yang telah melahirkanku
Betapa besarnya  kasih sayang yang kau berikan
Kaulah yang merawatku, menjagaku
Dari aku sebutir darah hingga aku tumbuh menjadi seorang remaja
Tapi aku selalu mengabaikanmu ibu
Ibu..
Ketika kau ada disisiku
Aku justru menghindarimu
Ketika kau bertanya dengan suara lembut
Justru aku menjawabmu dengan suara keras
Ibu..
Aku menyesal telah meyiayiakan kasihmu
Kini hanyalah penyesalan
Rindu hanya rindu
Kau tak akan kembali
Kau telah pergi jauh meninggalkaku
Ibu..
Andai waktu bisa berulang
Takan ku sia-siakan dirimu
Akanku selalu berbakti dan menyayangimu
Ibu..
Maaf tak sempat terucapkan olehku
Kini hanya lah doa yang bisa kuberikan untuk menemanimu
Bahagialah di surga ibu

36.  KARYA:RIYAN
PERSAHABATAN
Ooh teman
Hadirmu sangat mengesanncerita di sepenggal benak
Wujud bayanganmu nyata terlihat didepan mata
Tanpa menduga sebuah cerita rahasia engkau pancarkandengan sinar sempurna

Ohh teman..
Hidupmu sungguh berharga bagiku
Engkaulah yang terbaik

37.  KARYA:TONI
AYAH..
Begitu besar pengorbananmu
Bekerja dari pagi samai sore
Untuk menghidup kami
Tak mengena; kata lelah untuk bekerja
Walau kadang kami sering membuatmu marah
Tapi kau selalu sabar


38.  KARYA:ICHA
RINDU
Kata yang ingin ku ucap padamu
Tapi hati selalu menahanku
Bukan pengecut
Tapi aku hanya takut
Rindu..
Andai kau berbicara
Andai rindu bisa terucap dari hati ke hati
Andai kita tak peranah jumpa
Rindu takan menggebu
Rindu..
Bagaimana kabarmu
Ingatkah purnama yang kita lihat bersama
Dibawah rumput dan embun malam
Bersama bintang yang menghiasi cantikmu
Rindu..
Andai waktu berulang
Takan ku lepas dirimu
Takan ku biarkan malam berlalu secepat itu
Rindu..
Aku rindu didik bersama
Di tempa bersama
Menangis bersama
Rindu..
Cepatlah bertemu


39.  KARYA:NUR AZIZAH
ALAM
Ku buka mata
Cahaya pagi menembus kaca jendela
Semerbak mawar merah merekah

Setetes embun membasahi daun
Kicauan indah terdengar di telinga
Angin berhenbus halus menembus kulit

Kulihaat awan seputih melati
Juga lagit sebiru lautan samudra
Kini ku siap menghadapi hari yang baru
Dan indahnya bumi

40.  KARYA:ZAKARI
PUISI DIRGAHARU NUSANTARA INDONESIAKU
Indahnya negriku
Indonesia yang ku cinta
Beragam-ragam budaya
Dan khas indahnyaalam yang kumiliki

Negri yang kucinta..
Tak kuduga..
Keindahannya..
Seerti taman firdaus

Beribu-ribu pulau..
Dengan adat istiadat yang ada
Oh, negri yang kucinta
Akan ku jaga keindahanmu
Demi indonesiaku

41.  KARYA:DITA
KAU LAH PEJUANG BANGSA
Kaulah sang pahlawan tanpa tanda jasa
Kau korbankan seluruh jiwa
Tak pernah kau berkeluh kesah
Semangat juangmu yang tinggi membuat bangsa ini utuh
Semua rintangan kau babat dengan kesungguhan pengorbanan

Meski didalam gelapnya malam
Panasnya kemarau
Kau tetap mengarahkan arah tujuanmu untuk negri ini
Hingga sampai saat ini cucumu bisa merasakan kemerdekaan yang kau perjuangkan
Karenamulah bangsa ini kokoh dan bisa merasakan kemerdekaan

42.   KARYA:MELY MAYTUN G
SENJA
Desiran angin malam membawa daku pada sebuah rasa
Sebelumnya rasa itu pernah singgah
Belenggu sebuah rasa yang begitu berat
Rasa itu, rindu...
Angin malam seketika menyapu angan
Membawaku larut dalam lamunan
Bersamaan dengan rasa yang hadir begitu kuat
Yahh, rindu...
Gemerlap sang bintang menghiasi malam
Begitu indah memang
Namun,  rinduku yang kian pekat
Tak dapat merasakan indahnya sang bintang malam... 

Kufikir langit malam mendengar tangisku
Rembulan turut merasakan sendunya hatiku
Tapi semua hanya membisu menatapku
Seperti senja yang kurindu kala itu...
Senja sang saksi bisu
Senja penuh warna baru
Senja yang kufikir aku mampu merangkai kata dilangitnya...
Senja yang kufikir mampu ku tandingi sinarnya
Tapi aku hanya menikmati kebisuanya
Menatap indah warna senjanya
Membisu bersamanya
Dan tak bisa ku berpaling darinya...
Karena senja kala itu memang indah
Akankah waktu membuatku kembali pada senja kala itu?


43.   KARYA:CHARISMA NANDINI
KECEWA
Aku tak pantas jadi temanmu
Aku terlalu egois
Tanpa sadar perasaanmu terabaikan
Aku orang pemarah
Marah yang tak berani berbicara kepada siapapun
Kau terlalu baik untukku
Aku begitu hina
Saat aku berburuk sangka
Aku tak ingin menyakitimu
Karena aku tau rasanya disakiti
Aku ingin membahagiakanmu
Gembira ria dihadapan semua orang
Namun terkadang aku tak mampu melakukan
Karena hati tak mampu menahan
 Aku ingin menghapus senua rasa dalam hati
Yang nantinya bisa melukai orang lain
Hingga aku memilih diam

44.                       KARYA:ANISAH
BUNDA
Bundaku...
Di kala terdengar suara adzan subuh
Engkau telah terjaga
Untuk melaksanakan perintahnya
Di pagi buta itu pula
Engkau juga melakukan kewajibanmu
Sebagai seorang Ibu
Menyiapkan sarapan
Dan mengurus anak anakmu
Tanpa mengenal rasa lelah
Bundaku...
Dihari tuamu kelak
Aku akan selalu menjagamu
Aku akan selalu menjadi pelipur laramu
Dan jagakanlah aku sebagai tongkatmu
Untuk melangkah menghadap sang waktu.


45.                        KARYA:AYU SERLIANA
RANGKAIAN INDAH PUISIKU
Ku coret pena di atas kertas
Ku rangkai kata demi kata
Muncul dalam anganku
Sosok peempuan penyemangat hidupku
         
          Lesung pipi diwajahmu
          Dengan senyuman yang indah
          Kau tebarkan dimana mana

                   Sosokmu sangatlah lekat dalam hidupku
                   Sedikitpun aku tak mengenalmu
                   Tetapi nasihat nasihatmu takkan kulupakan.

46.                       KARYA:LESTARI
SESEORANG
Ketika angin berhembus
Ketika itu juga suasana sepi
Aku tidak peduli dengan keadaan disekitarku
Seorang selama ini membuat tersenyum bahagia
Kenangan itu, tiba tiba menyelimuti dipikiranku
Seorang yang aku percaya
Seorang selama ini yang bersinggah di hati
Seorang disela waktuku kadang kurindukan
                             Awanpun mengerti perasaanku saat ini
                             Awanpun menjatuhkan airnya berkali kali
Kini kau dimana?
Sebuah kalimat yang kau ucapkan dulu
Entah perkataan itu masih teringat atau tidak
Sampai kau sekarang menghilang, seperti di telan bumi
Bumipun sepertinya, tidak mau mengenal kau
                             Kini aku sudah mengikhlaskanmu
                             Kesalahamu sudah kumaafkan
                             Hanya doa yang kuberikan
                             Sekarang aku sudah bahagia
                             Semoga juga kau bahagia, walaupun tidak bersamaku
                             Semoga pilihanmu itu yang terbaik bagimu.
                                                                                     


47.                        KARYA : LIA ANANDA PUTRI
YA RABB
Ya Rabb.
          Ampunilah atas kelalaianku
          Kelalaian dalam menjalankan ibadah
          Menjalankan perintahmu
          Ketika Adzan berkumandang
          Aku tidak begitu peduli atas panggilanmu
          Tanpa memikirkan urusan akhirat

Ya Rabb.
                             Terkadang diri ini begitu bodoh
                             Yang seringkali meninggalakan perintahmu
                             Hanya karena menuruti godaan syaiton
                             Apalagi disaat aku bahagia
                             Aku begitu mudah berpaling darimu
                             Padahal, aku tau
                             Kebahagiaan ini hanya sementara
                             Sejatinya di dunia ini tidak ada yang kekal

Ya Rabb,
          Sulit hati ini untuk selalu bersyukur kepadamu
          Bersyukur atas kesempatan hidup ini
          Kesempatan untuk memperbaiki diri
          Agar menjadi manusia beruntung kelak di akhirat

Ya Rabb,
          Ampunillah segala salah khilaku
          Aku hanya seorang hamba lemah
          Yang penuh dengan dosa
          Bimbinglah aku kejalan yang lurus
          Agar kelak aku menjadi manusia beruntung
          Yang dapat membawa Ibu bapakku ke jannah mu.


48.                        Rindu menanti
                   Hujan tidak lagi meneteskan airnya
                   Sang surya terus memunculkan sinarnya
                   Kesunyian malam begitu terasa
          Hari haripun kian berlalu
          Tak sedikitpun aku mendengar kabarmu
          Beriringan dengan detik yang silih berganti
          Hati ini sangat merindukanmu
                             Sepi sendiri tanpa dirimu
                             Batinku menjerit kala mengingatmu
                             Wahai hembusan angin pagi
                             Sampaikan salam padanya
                             Hadirnya selalu kunanti
                             Kusemat namamu dalam doa
                             Rinduku menantikan dirimu.


49.                        KARYA : SONIATRI WULANDARI
KAU YANG TELAH TIADA
Kutitipkan rindu di dedaunan dekatrumahmu
Kuharap angin tak gugurkan dahan dahannya
Engkau yang berbaring di bawah cahaya fajar dan senja
Syukurku menjadi bagian hidupmu
          Beristirahatlah dengan damai
          Pagi ini kutinggalkan
          Dirimu bersama surat surat agung
          Sebagai pengganti tidur panjangmu.
50. Cinta Dalam Diam
Dari sekian banyak orang yang dapat kulihat
Namun, mataku hanya ingin melihatmu
Dari sekian banyak suara yang ada
Namun, telingaku hanya ingin mendapatkanmu
Tapi sayang, aku terlalu takut tuk mendapatkanmu
Takut akan penolakanmu
Entah sampai kapan aku akan diam
Menyimpan cintaku dalam dalam
Membisu seribu bahasa di depanmu
Dan menerima rasa sakit di hati
Mungkin...
Aku hanya mampu mengharapkanmu
Dalam mimpi dan doaku setiap hari
Maafkan aku yang diam diam...
Memperhatikanmu. Mengambil fotomu,
Memuji dirimu, mengharapkanmu, mengagumimu
Dan mencintaimu..


51.                        KARYA :JUNTANTI LUSIAWATI
SAHABAT KU RINDU
Saat rembulan tak ditemani bintang – bintang
Malam pun akan semakin suram dengan terjangan angin malam
Namun, kau datang membawa kehangatan
Saat hati ini merasa sedih
Bahkan angin pun tak dapat membawa pergi kesedihan ini
Kau datang membawa sejuta candaan yang dapat membawa pergi kesedihanku
Dan membangkitkan tawa cerita di wajahku
Sahabat
Ku rindu saat – saat seperti itu
Ku rindu semua tentangmu
Candaanmu, senyumanmu, tawamu, pelukanmu
Bahkan kesedihanmu pun aku merindukannya
Aku tau, pasti kau disana bahagia
Tapi aku hanya ingin berkata
“ sahabat ku rindu dirimu.. kembalilah kepadaku”.


52.                        KARYA : FIEKE ANGELINA MANGUNDAP
UNTUKMU
Tempat yang berbeda, waktu yang berbeda
Tapi cintaku benar adanya
Bahkan hanya dengan aromamu yang berhembus oleh angin, aku tau itu kau
Tapi aku tidak tau
Sejak kapan kau berada di dalam hatiku
Aku tidak tau
Alasan kenpa hatiku berdebar saat melihatmu
Kau mengabaikanku, kau melupakan, tidak apa
Aku akan menunggumu sampai kau mengingat diriku
Dan pada akhirnya kita bersama
Pada tempat yang sama, waktu yang sama
Dan aku selalu bersama.

53.                        KARYA : DEWI SAITRI
JANGAN MENYERAH
Janganlah engkau tertidur dalam perjalanan
Karena masih ada satu juta mill yang harus kita tempuh
Bermill – mill di depan kita
Yang kita perlukan hanyalah
Dibangunkan secara kasar untuk ketahui kita cukup baik
Bilang, lalui hal tergelap dari harimu
Surga, hanya sejarak satu kesedihan hati


54.                        KARYA:LATIFAH BUDIARTI
SMA GUNNUNG
Dingin... Sejuk... udara suasana pagi
Namun prinsipku tetap bertahan
Mencari, menuntut ilmu demi masa depan
SMA-ku dua tahun sudah kulalui
Dua tahun sudah aku disini
Hingga saat ini aku sedang berjuang untuk kelulusanku
Dan menggapai semua cita – cita dan masa depanku.


55.                        KARYA : SEPTIAN RIFKI CAHYA DWI PUTRA
BINTANG
Malam terasa indah karena hadirnya sang bulan dan bintang
Namun diantara bintang – bintang yang bersinar, kutemukan satu bintang
Yang bersina paling terang, dari hamparan luas sang langit
Aku hanya menatap satu bintang itu
                   Ketika aku menatapnya
                   Seakan – akan ia mengerti semua yang kurasakan
                   Semakin dalam aku menatap sang bintang
                   Diam – diam akupun mulai mengagumi sinarnya
Aku sangat menikmati keindahan sinarnya
Sehingga setiap malam aku hanya diam menatapnya
Ketika aku menatap sang bintang
Aku merasakan suatu hal yang berbeda
                   Diam – diam aku mulai memiliki hasrat untuk menjadikannya
                   Sebagai bintangku, bintang kesayanganku
                    Aku selalu berusaha agar dapat menjadikannya
                   Sebagai bintang kesayanganku
Dan waktu terus bergulir, hingga akhirnya
Ia menjadi bintangku
Dan kini ialah yang selalu menemaniku setiap malam
Dan masuk ke dalam mimpi – mimpiku.

                                               
56.                        KARYA : IDA MAYA LESTARI
TEMAN
Engkau bukan hanya sekedar teman bagiku
Tapi kau adalah teman sekaligus sodara
Engkau tempat untuk aku bercerita, tempat aku mengeluh
Tentang suka maupun duka
Kau hadir setiap aku ada masalah
Kau hadir untuk menghiburku
Dan kau hadir untuk menyemangatiku
Terimakasih teman
Aku tak akan melupkanmu.


57.                        KARYA : NANA SABRINA RAMADANI
HARAPAN
Tiada keraguan bagiku untuk menimba ilmu
Walaupun beban dan masalah selalu menganggu
Tak menjadi pikiran yang terus membelenggu
Oh harapan...
Apakah aku akan menjadi pemuda yang sukses
Apakah aku akan menjadi pelajar yang berkualitas
Jika tidak bagaimana akan nasib bangsa ini
Tanpa penerus bangsa yang berwibawa
Oh harapan...
Aku ingin bangsa ini tetap bertahan
Dengan adanya kejujuran dan keadilan
Tidak mementingkan uang daripada prestasi
Maka semuanya akan musnah dan mati
Oh harapan..
Tolong hidupkan kembali bangsa ini
Bangsa dimana prestasi selalu di nomor satukan
Tanpa adanya sogokan dan paksaan
Demi anak bangsa yang haus akan pendidikan.


58.                        KARYA : USWATUN KHASANAH
SEKOLAH
Disinilah aku tempat mencari ilmu
Tempat aku bermain
Tempat aku bercanda
Mendapat rasa suka dan duka
Belajar tentang apa itu solidaritas
Belajar menghargai pendapat
Belajar mengetahui tentang ilmu pengetahuan
Belajar tentang dihormati dan menghormati
Mengerti arti tanggung jawab
Mengerti tentang kedisiplinan.

59.                        KARYA : EVA DWI SUGIARTI
SAHABAT DI BALIK LAYAR
Kau tau? Aku sangat beruntung bisa bertemu denganmu
Bersamamu aku merasa nyaman
Awalnya aku tak mengerti
Bahwa rasa itu ada untukku
Karena yang aku tau
Aku tak ingin kehilanganmu
Tapi itu semua hanya kosong belaka
Hingga pada waktunya
Kamu adalah sahabat di balik layar

60.                        KARYA : RIKI ZAKARIA
RASA YANG SUDAH TAK BERARTI
Bagaimana rasanya sebuah mimpi
Seperti aku yang berjaga di tengah malam
Lagi tidak bisa menggambarkan
Bagaimana dingin menguasai udaraku
Nafas tersendat melewati kerongkongan nan kering
Mata berkelana, melewati pekat malamku
Namun lelah berlalu lama
Melupakan rasa bernama gembira
Kini, kataku semakin kacau
Kalimatku tak lagi mengerti.


61.                        KARYA : SITI KARIMAH
IBUKU
Ibu....
Di senyumanmu ada lelahmu
Siang malam bekerja tanpa rasa letih
Selalu tanpa henti
Hanya untukku
Ibu..
Tetap sabar dalam menghadapi aku
Tetap memaafkan kesalahanku
Mengobati ketika aku sakit
Mendorong saat aku tidak berdaya
Terimakasih Ibu atas jasa – jasamu.


                                                                            
62.                        KARYA : YULI SUSANTI
KAMU
Andai saja waktu dapat diulang kembali
Ingin sekali rasanya aku mengulang masa ketika bersamamu
Masa – masa yang indah
Masa yang penuh dengan canda tawa
Tapi...
Sekarang aku sadar masa itu
Tidak akan pernah kembali
Karena sekarang kamu bukan miliku lagi
Dan seandainya saja kamu tau bahwa aku masih berdiri disini
Dengan perasaan yang sama
Perasaan yang sama seperti dulu
Perasaan masih mencintaimu.


63.                        KARYA : M HILAL BASTOMIAJI
CERITA ITU
Detik demi detik kulalui
Menit demi menit kuhayati
Kish nan indahku beri
Dan cerita lucu ku lewati
Kala senja menyingsing
Cerita itu mulai sirna
Bersama sinar sang surya
Dan kilau cahaya di lautan
Terlalu indah untuk menjadi kenangan
Tertulis indah dalam suratan
Tertulis indah dalam takdir ingatan
Dan teringat dalam sebuah kehangatan.

64.                        KARYA : LUSI MOLINA
CINTA
Limbah hitam penuh duka
Menerpa jiwa, mengguncang pilu
Rada sangka tergores luka
Saat hati disayat
Luka datang menghujat hidup penuh misteri
Tiada asap penuh api
Tiada pelangi tanpa fajar
Sungguh cinta membawa cerita
Penuh sandiwara belaka
Sungguh cinta membawa duka
Kala saling tak percaya
Ingin ku kikir semua kenangan
Namun serasa tak berdaya dan misteri
Coba ku rangkai rangkai kembali
Kisah lampau yang hampir berlalu.

65.   KARYA: RENALDI DWI RAMADHAN
KEBERSIHAN SEKOLAH
Aku duduk dibawah lindungan pohon yang lebat
Didepan kelasku yang bersih
Ditengah taman indah tercinta yang selalu aku rindukan
Buku kutatap dalm-dalam
TIap huru yang berbaris akan menjadi ilmu yang ku lahap
Sungguh mMenyenangkan, membaca ditengah suasana damai nan bersih seperti ini
Kadang rasa bosan datang dengan segudang tugas yang memutarbalikan akal
Hingga kadang, ingin rasanya tak sampai ke sekolah ini
Jauh memandang ke sisian sekolah
Inilah tempatku menuntut Ilmu
Berlatih menjaga kebersihan
Berlatih menjaga kedamaian
Berlatih menempa jiwa


66.   KARYA: M. KHOERUL SHOLEH
AKU  YANG DIANGGAP HINA
Aku hanya tak bisa merasakanya
Telah terlalu sering mengalami hal serupa
Mulutku terus saja ku coba kunci
Untuk tidak mengeluarkan sebuah caci
Kat kata terus rapalkan
Untuk bertahan di waktu sekarangIni tidak terlalu lama
Untuk aku orang yang terbiasa dengan perlakuan sama
Aku memang bukan orang yang sempurna
Namun pandangan hina telah menjadi hal biasa
Semoga ini hanya prasangka
Namun aku tetap tak bahagia


67.   KARYA: YON ANDI SANDRIO
SEPERTI CINTA
Seperti dia aku pernah mencoba menerimanya
Seperti halnya cinta yang sering menutup mata
Seperti dulu aku menunggumu yang pergi dengan begitu lamanya
Akulah cinta itu, yang buta karna dirimu
Akulah rasa yang salah
Yang serindumu tanpa lelah
Cinta yang kau tawarkan
Begitu erat membuatku bertahan
Hanya karna cinta
Yang tak pernah benar benar  kau berikan
Membuatku enggan untuk menghilang
Seperti cinta, aku tak pernah mau pergi
Seperti cinta, aku ingin bertahan umtuk

Seperti dia aku pernah mencoba menerimanya
Seperti halnya cinta yang sering menutup mata
Seperti dulu aku menunggumu yang pergi dengan begitu lamanya
Akulah cinta itu, yang buta karna dirimu
Akulah rasa yang salah
Yang serindumu tanpa lelah
Cinta yang kau tawarkan
Begitu erat membuatku bertahan
Hanya karna cinta
Yang tak pernah benar benar  kau berikan
Membuatku enggan untuk menghilang
Seperti cinta, aku tak pernah mau pergi
Seperti cinta, aku ingin bertahan untuk sekali lagi


68.   KARYA: ANDINI FEBRIANA PUTRI
KASIH MUNGKINKAH KEMBALI?
Kasih mungkinkah kembali
Kembali warnai indahnya hari
Kasih akankah kembali
Temaniku dalam sepi

Kasih ingatkah dulu
Semua terlalui dengan canda
Aku rindu candamu
Yang selalu jadi canduku


Semuanya indah bagai pelangi
Dan sama bahkan persis seperti pelangi
Datang sekejap lalu pergi
Singgah sebentar sebagi pelipur hati.

69.   KARYA : RINI KHSRISMA LESTARI
SALAHKAH?
Salahkah aku
Jika aku menyukaimu
Tapi...
Tak kunjung berani untuk mengadu
  Salahkah aku
  Jika aku slalu sungkan berbicara denganmu
  Karna aku takut
  Kau tau gerak gerikku
  Bahwa aku menyukaimu
Salahkah aku jika
Aku berusaha menutupi rasa
Dengan raut wajah seperti tak ada rasa
 Tak perlu kau tau rasaku
 Jika itu hanya membuatmu jauh dari hadirku
 Cukup aku yang merasakan kehadiranmu
 Dengan rasa yang melampaui batas ini
 Tak ada yang salah bukan?
 Jika aku menaruh rasa
 Tapi kau sendiri tak mengetahuinya
Mencintaimu dalam diam itu cara terbaikku
Meski harus mengorbankan sebagian raga


70.   KARYA: INDRI RISKIANA
SEMPURNA
Sebaik baiknya kamu
Seburuk buruknya kamu
Tuhan akan mengirimkan seseorang untukmu
Yang kelak menjadi lengkap kekuranganmu
Menjadi genap untuk seluru ganjilmu
Karena hitam tak selalu kelam
Dan putihpun tak selalu menyenangkan
Jadilah indah untuk sesuatu yang indah
Yang pada akhirnya diaminkan tuhan untuk sebuah bahagia

71.   KARYA: ATIK ASTIYANI
KANGEN
Kau takan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau takan mengerti segala lukaku
Karna cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tungku tanpa api




72.   KARYA:TORIKOTUL JANNAH
RESAH
      Sejauh mata memandang hanya bayangan mu yang terkenang....
  Hadirku begitu mewarnai hidupku...
Meskipun awalnya kita berteman dan dengan canda dan tawamu membuatku terasa terhibur ...
  Di saat terjatuh kau mencoba membangkitkan...
Disaat ku marah kau coba redamkan
Dan di saat resah kau coba tenangkan ...
  Berada di samping mu begitu nyaman ku rasakan...
 Tak percaya tapi itu kenyataan...
dan pada akhirnya kini timbul rasa sayang
 dan takut ku kehilangan....


73.   KARYA :NURHIKMAH
APA ITU CINTA
Cinta yang dulu menggebu, bisakah kini cepat berlalu?
Lalu, seperti apakah cinta itu?
Apakah seperti es yang perlahan melebur menjadi air
Apakah seperti kayu, yang perlahan terbakar menjadi abu
Lalu, matamu yang dengan gampangnya menengok eloknya wanita lain
Dan kemudian wanita menjadi layaknya seorang pengemis
Hanya untuk pria yang begitu egoisnya
Dan kemudian mereka itu hanyalah budak cinta
Hanyalah hasil dari kebodohan atas nama cinta
Perbudakan yang tiada ujungnya dari sang pengemis


74.   KARYA:TEGUH INDRA S
AKHIR
Aku hanya terdiam,
Ketika melihat mereka,  orang_orang yang bodoh menenggak segelas racun.
Aku hanya terdiam,
Melihat mereka, orang_orang yang menusuk tubuhnya sendiri debgan pedang yang tajam.
Sekali lagi aku hanya terdiam,
Menyaksikan mereka yang bodoh saling memotong kepala satu sama lain.
Dan untuk pertama kalinya,
Aku tertawa keras.....
Hahahahahahaaaaa...........
Menyaksikan mereka, orang_orang yang sangat bodoh mengakhiri hidup mereka sendiri.


75.   KARYA:MUKROMIN
PESAN MALAM
Angin mulai membawa tubuhku perlahan
Dalam sunyinya malam dan waktu
Jiwa ini terasa melayang
Tidak jelas arah yang di tuju
  Raga ini terus melayang
  Dan aku hanya berpasrah
 Sekejap aku coba merenung
 Apa yang seharusnya terjadi?
mungkinkah malam sedang mencoba menyadarkanku?
Apakah malam sedang menyampaikan pesan dari tuhan untuku?
Agar jiwa ini tidak terombang ambing dalam kegelapan,
Agar jiwa ini kembali berjalan dalam kebenaran?


76.     KARYA: BAYU FAJAR LISTIYANTO
MASA REVOLUSI
Indonesiaku menderita
Bahkan diambang kehancuran
Apakah negara ini ingin merdeka?
Tentu jawabannya Iya!
Untuk mencapai kemerdekaan diperlukan pengorbanan
Pengorbanan dari para pahlawan
Sungguh negara ini tidak siap untuk dijajah
Tapi siap untuk merdek!

Ayo kita satukan tekad dan kekuatan
Demi satu tujuan
Merdeka atau.....
Mati!


77.     KARYA: ANIS YULIA WATI
SAHABAT YANG JAUH
Terpantau jauh jarak antara kita,
 bagaikan jarak antara Asia dan Australia
 namun apa daya tuhan memisahkan kita
, dilaut Jawa setelah kita lulus SMA
 berat rasanya kita berpisah,
 seakan dunia runtuh terpecah belah
, tapi itulah adanya.
harapanku kau selalu ingat dengan ku
walaupun kita tidak tahu kapan dapat bertemu namun percayalah aku menunggumu.


78.     OLEH: AYU SUSSILOWATI
SENJA
Kedatanganmu selalu ku tunggu...
Keindahanmu selalu mempesona...
Kehadiranmu yang menawan itu, selalu membuat hati siapapun takjub saat melihatmu...
Kau tau caranya berpamitan..
Dengan indah kau melepas kepergianmu..
Membuat aku merasa kehilangan...
Membuat penglihatanku ini membekas..
Hingga aku tak sabar ingin melihatmu lagi..
Senja... Aku Rindu... Aku akan selalu menanti kehadiranmu lagi..
Walaupun lama dan mungkin kau takkan pernah hadir lagi...

79.     KARYA : SAHRUL GUNAWAN
TEKAD API
 indonesiaku menangis bahkan diambang kehancuran apa harapan negri ini telah hilang?   Lalu siapa yang akan jadi penyelamat
Generasi muda apa kau telah mati apa kau telah melupakan negri ini bangun-bangun...
Tanah air ini membutuhkan kalian
 Penjajah telah tiba siap untuk menghancurkan negri ini dan siap menguasai negri ini ayo generasi muda bangkit
 Apa kau takut untuk melawan.jangan takut kau tidak sendiri kawan kami adalah saudaramu ayo kita satukan tekad
Kita kuat jika bersatu namun kita lemah jika sendiri kita ini ibarat sapu lidi lemah jika sendiri tapi kuat jika di satukan


80.     KARYA: AHMAD RIZKY AMINULLOH
KEBEBASAN
Apa tu kebebasan...
Apakah kebebasan itu hal yang paling penting atau hal yang dapat merusak manusia Apakah Negara ini sudah bebas?
 Tentu negara ini belum bebas. Bebas dari kemiskinan, korupsi, kolisi, dan nepotisme.
Mengapa ini terjadi pada negriku
 mengapa negriku di pimpin oleh para iblis
  Apa kesalahan negriku tuhan?
Apakah hal ini menjadi takdir ku?
Hidup di negri yang diambang kehancuran
Negeri ini butuh perubahan.
  Ayo generasi muda bangkit!
Ayo kita ubah nasib negri ini
supaya setiap orang dapat meraih kebebasannya
AMIN...





81.     KARYA: EVA SAFITRI
PAGI NAN CERAH
Mentari mengintip di ufuk timur
Rona merah kuning menyimak cakrawala
Memanggil dunia kembali bergelut
Bertiup sepoi-sepoi
Membangunkan pohon-pohon seribu
Meniup hawa sejuk dingin menyegarkan


82.KARYA:NOVITASARI
SAKIT
 Tubuhku tak berdaya saat sakit melanda...
Ku coba mengusir tapi aku bukan penyihir
Ini semua mungkin ujian dari tuhan
Karna tuhan selalu punya jalan
Mungkin dengan cara ini
Dosa doaku bisa terhapus
Walau banyak dosa
Tuhan ingin kita taubat
Sakit yang kurasa
Takan ku biarkan orang lain mengerti
Karna aku tidak ingin orang lain terbebani

82.     KARYA:USWATUN KHASANAH
IBU
Ibu engkau tak pernah lelah
Pagi,siang,sore dan malam
Engkau pergi bekerja
Untuk makan sehari-hari


Ibu cintamu bagaikan pelangi
Penuh warna dan warni
Kasih sayangmu padaku
Sedalam lautan biru



83.     KARYA:INDRA NURCAHYANTO
KEBANGKITAN GENERASI MUDA
Indonesiaku..
Inilah negeri yang kaya akan sumber daya..
Warisan para leluhur bangsa..
Tapi mengapa generasi muda kini miskin akan nilai moralnya..
Apakah nilai moral bangsa ini sudah mati ataukah hilang di telan bumi..
Kau tak tau seberapa besar pengorbanan para pejuang bangsa ini..
Darah bercucuran di medan perang demi satu tujuan..

84.     MERDEKA ATAU MATI..
Aku rindu akan kejayaan masa lampau..
Masa dimana para pemuda memiliki tekad api di dalam jiwanya..
Apakah sejarah itu akan terulang kembali..
Hanya generasi muda yang dapat menjawabnya..
Bangkitlah generasi muda... Bangkitlah..
Tanah air ini membutuhkan tekadmu..
Wujudkan keinginan bangsa..
Bersama-sama kita wujudkan.. Ramalan menjadi sebuah kenyataan..


85.     KARYA: INDAH ULFIYANI
ABOUT YOU
Masa itu perihal tentang mu mulai pudar
 Rona wajah yg mulai Bersinar
          Kini kembali pudar
Karena masa ini,kau coba usik lagi
Hingga luluhkan kembali, hati yang mati
Paradigmaku , kau kembali ,tidak seperti masa itu lagi
Tapi kau ulang kembali
         Bodoh...Bodoh..Bodoh...
Benci rasanya kau kembali ulang
Dan kedua kalinya tinggalkan kenangan
Lisan dan hati mulai perang
Menyesali apa yg diulang
      Entahlah, realitasnya detik ini pun kau masih dalam lamunan
      Harus di masa mana lagi kau hilang peran
      Entahlah,Detik ini pun kita masih egois
      Enggan menyapa bila berlintas
      Bagai orang asing dengan sejuta kenangan
Ingin ku luahkan semuaa
tapi tak pernah diberi masa
Ingin ku berterus terang
Tapi tak diberi peluang
           Ya allah
Kini Aku tak peduli lagi
Siapa yang akan kau takdirkan
Entah seorang di masalalu
Entah seorang di penantian
Atau  bahakan seorang yg belum ku ketahui sebelumnya
Dengan siapapun itu
Jika  datangnya membuat dekat dengan Mu
maka satukan kami




86.     KARYA:ANITA SARI
SAHABAT
Sahabat kau selalu ada untuk ku
Di saat aku sedih kau juga ada di samping ku di saat aku bahgia kau juga ada untuk ku
Wahai sahabt..........
Kau memang yang terbaik
Sahabat kaulah sahabatku
Orang yang selalu mendengarkan curhatan ku
Sahabat semoga kita tetap bersama
Best friend forever


87.     KARYA:ANTON ROFI'I
NEGRIKU
Lambaian padi yang mulai menguning
Menyapa dengan senyuman
Nyanyian burung yang menggema
Kudengar sayup merdu bersama angin
Oh indonesiaku.....
Keindahanmu.......
Tak akan habis dimakan waktu..
Keelokanmu....
Di akui bumi setiap penjuru


88.     KARYA: SALSA MONIKA
PERJUANGAN
3 tahun telah kulalui
Tiap canda tawa ada masanya
Tiap goresan tinta mewarnai setiap langkah yang kulalui
Ketukan setiap langkah yang kulalui mengajarkanku apa artinya perjuangan
Lantuntan doa yang terucap
setip sujud yang mengiringi perjuanganku
Ada doa yang tersembunyi nampaknya
Disetiap langkah dan perjuangan yang kulalui yaitu
Doa seorang ibu
Senyuman yang merekah diwajahnya
Adalah salah satu semangat dalam hidupku


89.     KARYA: ANIS SAKINAH
YA ALLAH, YA TUHANKU
Aku takut melakukan kesalahan lagi...
Aku sangatlah takut akan dosa yang pernah aku lakukan...
Bimbing aku ya allah...
Tolonglah aku minta kepadamu...
Udah sering aku melawan...
Udah sering aku marah...
Udah sering aku menghindar...
Atas semua yang kau berikan kepadaku...
Maafkanlah aku ya allah...
Ampuni aku ya allah...
Tuntunlah aku ke jalan kebenaranmu.


90.   KARYA:IYULIA DWI ENDANG TETI.A
HEMBUSAN CINTA
Pada dasarnya kehidupan itu
Hanyalah selangkah kaki kita
Dan pada dasarnya
Hidup itu bagaikan sekedipan mata
Hanya saja kita tidak menyadari semua itu
Dan apalah arti cinta
Cinta itu hanyalah gerakan
angin yang kita rasakan
Terkadang tidak menentu arah angin itu
Terkadang besar dan tetkadang juga kecil
Angin itu bergerak dengan kencangnya
Memaksa untuk segera menepi
Singgah lebih lama


91.     KARYA: REZA ZIDAN
MALANG
Mengapa ini terjadi kepada ku?
Apa kesalahan ku?
Apakah pintu tobat sudah tertutup?
Apakah kesempatan sudah tidak ada?
Mengapa saya melakukan kejahatan
Apakah ini sudah menjadi takdir ku?
Melakukan kejahatan di ahir hidup ku
Aduh malangnya nasibku
Sekarang saya hanya menunggu
Hidup dineraka atau di surga
Semoga dari pengalaman saya bisa diambil hikmahnya
AMIN....



92.      KARYA:ANDINI FEBRIANA PUTRI
JAUH
Tatap matamu masih terbayang jelas diingatanku. 
Kamu takan pernah digantikan oleh sosok lain, karna kamu hanya satu.
Rintik hujan kala itupun takan pernah kulupa, saat yang begitu romantisnya kita lalui berdua.
Andai kamu tau, saat itu aku berharap tuhan melambatkan waktu agar aku tetap terus bersamamu.
Tapi apalah daya kita,mungkin tuhan memutuskan untuk menjaukan kita. Atau Lebih tepatnya kamu, yang ingini kita jauh.  

93.     AKU YANG SALAH
Rasa itu terus membanyangi pikiranku
Rasa bersalah yang terus saja ada dibenaku
Dulu kukira aku telah kau maafkan
Tapi kusalah, ucapanmu benar kau wujudkan
Aku masih ingat apa yang kau katakan
Salahku yang tak menghiraukan
Kini hanyalah penyesalan yang kurasakan
Kau pergi tinggalkan kenangan
Benar katamu,
Tak ada asap jika tak ada api
Salahku main api dihubungan ini
Aku masih ingin kau temani
Tapi kusadar kau telah benar benar pergi.       


94.     KARYA:VIVIE WULANDARI
AJAKAN ALAM
Saat ayam jago mulai berkokok
Matahari pun mulai meninggikan sinarnya
Kicauan burung ikut menyrtai
    Ku buka jendela kamar ku
   Hembusan angin mulai masuk
   Ku dapati pemandangan yang begitu indah
Langit yang cerah
   Pepohonan yang bergoyang pasrah
   Seakan mengajak ku keluar rumah
   Untuk berbaur dengannya


95.     KARYA: BUSTANUL ARIFIN
RINDU
Di keheningan malam
Kutatap sudut kamarku
Seolah bayanganmu
Hadir di malam ku dengan penuh cinta
Jarak di antara kita
Terlalu jauh
Ku hanya bisa menatap bayangan semu wajahmu
Mungkin kau saat ini
Telah tertidur lelap
Aku inginkan engkau disini


96.     KARYA:NOVITASARI
SURAT CINTA
cerahnya suasana pagi..
mentari tersenyum bersemi..
bunga2 mekar mewangi..
bangkitkan semangat diri..
kunikmati indah'y pagi ini..
kududuk diteras seorang diri..
pak pos datang menghampiri..
memberi surat padaku lalu pergi..
wahai surat cinta dari siapa ini..
gumanku dari dalam hati..
harum dan bergambar hati..
sungguh indah sekali..
gemetar tangan ini..
rasa'y seperti mimpi..
baca isi surat cinta ini..
ternyata dari yang kucintai,,

97.   KARYA:RIZKI ZAKARIA SAPUTRA                               
 NEGERI HUKUM
Begitu Lucunya Bangsa dan negeri ku ini.
Aku ingin tertawa menertawai hukum negeri.
Tapi,aku takut akan kaum yang berlaga mengerti.
Sesungguhnya kaum itu hanya perusak negeri.
Begitu Lucunya Bangsa dan Negeri ku ini.
Hukum deperlakukan seperti tong kosong yang berbunyi.
Penegak hukum pun sudah tak punya budi pekerti.
Kaum kecil seperti kami,bagai keladi yang tidak punya nyali.
Sedangkan mereka kaum milenial yang punya segalanya dari merusak negeri.
Diperlakukan bagai kekasih pujaan hati.
Kami kaum kecil berbuat kesalahan sekecil biji padi,dihakimi dengan seenak hati.
Mereka kaum tinggi berbuat kesalahan sebesar matahari,hanya diadili dan tidak diberi sanksi.
Apa ini yang disebut negeri hukum?.

98.   KARYA:VINA ENDRIYOLA
 EGO
Rasa suka duka
Semata-mata saksi tanpa tanda
Beranda rumah penuh tanaman
Seakan hati tentram
Tak ada lelah
Tak ada patah
Gotong royong jadi semangat
Seakan hati rakyat telah terpahat


99.  IMPIAN
Keinginan akan kemajuan
Keinginan akan kesejahteraan
Takan lupa tentang asal usulnya
Tentang adat budaya
Terbesit harapan untuk siranpog terpancar
Semoga terbinasakan buta bangku ajar
Terbinasakan kerja kasar tanpa bayar
Hingga rakyat tahu rasa adil yang hampir pudar


100.                        KARYA: DAVID PRASETYO
BAHAGIA ITU
BERSYUKUR
Pelangi datang dan pergi
Langit gelap datang dan pergi
Namun,ternyata kebahagiaan itu
Tidak bergantung pada langit
Yg berwarna atau langit yang gelap
Bahagia itu adalah
Ketika hati kita selalu bersyukur

101.                        KARYA: AZAM MULYANA RIZKY
HARAPAN
Bulan tak lagi menampakan sinarnya
Bintang pun terjatuh
Tapi harapan muncul kemudian
Dikala kamu pergi, Dikala kamu menyerah..... Itu kamu..... Tapi aku tidak
102.                        KARYA:INDAH RIYANTI
IBU
Ibu...
Sungguh besar jasamu
Engkau telah mengandungku selama 9 bulan
Engkau yang melahirkanku dan menyusuiku
Menjaga serta merawatku dari kecil hingga aku besar
Mendidikku agar menjadi anak yang baik
Memberi kasih sayang yang tulus kepadaku
Ibu...
Engkau adalah penyemangatku
Engkau bagai cahaya kehidupanku
Belaianmu yang lembut
Cintamu yang tulus
Pengorbananmu yang besar
Tak kan bisa ku lupakan
Ibu...
Terimakasih atas semua jasa-jasamu
Terimakasih atas semua kasih sayangmu
You are my hero

103.                      KARYA:JAKA ANDI MAULANA
RASA INI
Hembus angin  terasa menyapa..
Menerpa bunga di tengah  jiwa..
Kian berkuasa merambah penuh daya.
Dia,, sebuah cipta Nya yang kini ku puja.
Tak perlu tanya apa dan mengapa..
Karena aku tak tau jawabnya.  
Yang ku sadari  hati ini semakin tak berdaya..
Berdetak kencang saat ku lihat senyumnya..
Ku temukan sebuah makna di abstraknya rasa..
Mungkin kau berfikir sama atau bahkan tidak. .
Aku takut bila rasa ini tak di ridai Nya
Aku tau waktunya tak tepat bila harus mencinta.
Jika lau senja dapat  berkata..
Pastilah  tau dia yang bertahta.
Jika lau fajar dapat merasa..
Tentu lah sadar akan rasa yang ku simpan untuknya
Bila mana matahari  telah menyinari.
Tetap lah ini terus ada di relung hati..
Seperti altar bintang yang membentang
Ku ingin  rasa ini tetap terang..
 Dan telah ku titipkan harapan Dan doa
Saatku bersujud di tengah malam..


104.                       NKRI HARGA MATI
Negriku deyut nadiku..
Kan terbela samapi jantung  tak lagi berpacu
Negriku  hembus nafas ini..
Kan ku jaga sampai helaan mafas terakhirku..
Negriku jiwa ragaku..
Kan ku kenang  sampai  akhir hayatku..
Tak perduli, peluru menghujamiku..
Detum meriam menghempas ragaku..
Bahkan sebuah pedang memutus leherku..
Tetap kau lah negriku.
Tempatku,  rumah untuk hidupku..
Angin peperangan kian bergemuruh..
Sebuah tugas suci yang kan di hadapi.
Di setiap tetesan keringat
 tertuang sebuah semangat..
Hancur, lebur, tersungkur
Tak jadi masalah untuku..
Silakan kau kuras habis darah ini.
Kau patahkan  tulang  belulang ragaku ini
Tapi pantang bagiku tuk berlutut di hadapanmu
Karena  merah darah ini.
 Dan putih tulang ini..
Kuserah kan tuk merah putih di langit nusantara..


105.                      MENTARIKU
Sebuah tatanan yang kini menuai syahdu..
Kabut kabut fajar pun tak mampu menghalangi.. 
gelapnya tengah malam pun seakan musnah nan sirna
Ketika sebuah sinarnya mulai merambah lembut.
Ku yakin siapa pun tak dapat berpaling..
Ku yakin saipa pun takan sanggup memalingkan mata
Alunan senyuman  mulai menyapa..
Seringkali aku terdiam menatap tanpa tujuan..
Dan lagi- lagi sinar itu menyilaukanku..
Membuta kan mata, menghujam rasa, dan marasuki alam fikirku
Aku terhinoptis dalam dimensi cahaya..
 memaksa ku tuk terpesona dalam kilatmu..
Menerima setiap pacaran ultramu..
Yang takan redup meski malam kan tiba..
 Tetap memancar, dan bersinar di dalam sukma.


106.                      CINTA LAMA
Langit sendu masih menghiasi diri ini
Seakan Tak mau lagi menuai rindu dalam kalbu.
sungai rasa ini masih  bermuara di samudra  hati yang sama
Yang telah kau titipkan bahtera cinta untuk terus melaju di dalamnya
 Debur obak di dalam hati datang menghampiri
Dengan Badai kecewa yang seakan terus mengebu.
Aku lupa saat di mana rasa ini ada..
Aku tak kuasa saat  kau pilih  melangkah  pergi..
Tak dapatku genggam lagi kalbu mu..
Namun  tanpa sadar lintas bayangmu tersimpan..
Sebuah kegagalan  yang ku dapatkan..
Kekecewaan  tanpa arah..
Meredam hati untuk sulit melangkah
Senja senja terlewati..
Dengan  sisipan bayangmu di pojok hati.
Rasa ini terbakar oleh api kekecewaan yang dalam.
Namun  tetap.
 kau masih mawar yang tertanam..
Tumbuh subur tak kenal masa..
Acap kali tutur ini berdusta..
Tat kala rasa ini bergejolak
Seakan membukam tahta mulut ini tuk berkata
Karena  dirimu  masih ku cinta.


107.                      LUKA DALAM
Jika lamunanku terus membelenggu.
Terselimut duka di kabut senja.
Aku terdiam saat alunan dengung seakan meluka.
Terus berbisik mengugah tanpa harmoni.
 Ini aku dengan anak panah di dadaku..
Yang kian Tertancap lurus kasapmata..
Tak dapat ku teteskan merah darah di tubuh ini
Takan ada lagi air penyesalan yang menetes pilu...
Karna ku tau itu takan merubah sesak yang terus mencekik....
Hanya alunan hinamu  yang ada diimaji..
Sudahkah kau lelah untuk terus memaksaku menyantap hati ini..
Kini aku terdiam merintih tanpa goresan
Karena kalbu ini  lah yang terus berdarah..



108.                        KARYA: HOLILA ROSSE WILDE
PENGADILAN
Hina sudah jiwa ini,
Menatap langit pun tak kuasa.
Berpasang mata mendelik jijik,
Tiada beri ampun pada terdakwa.
Tanganku sudah ternoda;
Tidak lagi putih dan kian kusam.
Malaikat mencaci, iblis tertawa.
Tiang gantung pun menjadi jawaban.


109.                        KARYA: INDRIANA SAPUTRI
Kau yg mengajariku arti sebuah kesabaran
Kau yg mengajariku arti sebuah penantian
Tanpa ada kata lelah sedikitpun
Tetapi...
Setelah ku berusaha sebisa mungkin
Sekarang...
Engkau menghilang tanpa jejak
Tanpa ada yang mengerti.


110.                        KARYA: ITA PERMATA SARI
SEPUCUK SURAT UNTUK NABIKU
Ya rasullah..
Dengarkanlah isi hati ini
Memohon beribu2 rindu
Yang tak pernah hilang didalam hati
 Indahnya bulan purnama dimalam hari
Meski gelap gulita yang selalu datang ....

111.                        KARYA: NUR SOLIKHATUN
KAWAN SEJATI
Kalian disini saat aku bersedih hati
Kalian adalah mentariku
Mentari yang selalu menerangi dan menghangatkan hati
Kita adalah sejati kawan
Sampai ujung usia
Tak akan ada yang memisahkan



112.                   Karya: Ekayulia Nur Amrilah
Luka
Tergores karena duka...
Timbul perih..
Sakit kini dirasa
   Meratapi kesedihan
    Tergoncang badai
    Terombang-ambing dalam kesengsaraan
Luka...
Luka lama yang terlupa..
Kini makin terbuka
Membuka duka lama
Menyengsarakan jiwa
Membuat hati terluka
Karena luka.
Lara sedang dirasa
Sesak sedang terasa
Luka kini terulang
Bagai jam yang bolak balik berputar
Mengulang lalu mengulang air mata


113.                        KARYA:SIRLLY FA
MALAM INI
Tidak terlalu dingin
Sepi? Ya, itu karna tidak ada angin malam yang menandakan rindumu
Telingaku tidak mendengar hal diluaran sana,
Bukan karna aku tuli,
Melainkan aku sedang mendengarkan musik yang menandakan gelisahku.



114.                 KARYA:NANANG SAPUTRA
LUKISAN MATA
Goresan kecil dari pensil mungil...
Terbentuk warna dalam pandang...
Rintikan air mengalir basah...
Hanyut dalam birama tangisan...
Bola mata merah mekar...
Kelopak mulai cembung...
Terukir dalam arsiran...
Terbentuk pola gambaran...


115.                        KARYA: ANGGA SAPUTRA
RANTAI KEBOHONGAN
Jujurlah maka hatimu tak akan bimbang
Bohong hanya membuatmu lupa pada dunia yang fana
Jujurlah maka hatimu tak akan kering
Bohong hanya membuatmu lupa pada hal nyata
Kini bukan waktunya untuk bercanda
Karena amalmu bukan harta benda
Kini bukan waktunya untuk merangkai kata
Percuma karena hanya omong kosong belaka
Jujurlah pada siapa yang pantas kau jujuri
tidak...
Jujur bukan untuk 1 orang saja
tapi jujur memang untuk siapa saja
Tidak semua bisa dibeli dengan uang
Nyatanya kau tak bisa beli nyawamu
Tidak semua bisa dibeli dengan uang
Nyatanya kau tak pernah bisa membeli jujur untukmu.


116.                        KARYA: ANGGA SAPUTRA
RINTIHAN ANAK ROHINGYA
Rohingya Ibu
Ibu,
mengapa ibu terus menangis?
dimana kita sekarang?
kemana ayah pergi?
Ibu,
mengapa paman berseragam itu jahat pada kita?
kau bilang ayah pergi bersama mereka,
kapan ayah akan kembali bersama kita?
Ibu,
tadi siang tanganku digigit serangga,
badanku masih basah karena menyebrang sungai yang deras barusan,
bolehkah aku mengenakan baju yang lain?
Ibu,
tadi malam aku kedinginan,
tiupan angin terasa kencang dari sela-sela terpal,
ada kah selimut yang kau bawa dari rumah?
Ibu,
aku bertemu beberapa teman dari desa tetangga,
mereka bilang desa mereka sudah habis terbakar,
apa maksud mereka ibu?
apakah desa kita juga terbakar?
Ibu,
aku haus dan lapar
bukankah matahari sudah terbenam?
kapan kita berbuka puasa?
Ibu,
aku rindu ayah,
aku rindu adik,
aku rindu rumah kita,
akankah kita bertemu mereka kembali, ibu?
Ibu,
saat Idul Fitri, kita tidak di tempat ini kan?
mengapa kita masih disini?
kapan kita pulang, ibu?


117.                        KARYA:ERA DESY
PUISI UNTUK GURU
Guru engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi seluruh jiwa
Dari segala kegelapan dunia ini
Engkau bagaikan setetes embun
Yang selalu menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu ini
Tugas yang sangatlah besar
Guru engkau adalah pahlawanku...
Yang tidak sama sekali mengharapkan balasan
Segala sesuatu yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
OH guru.....  Jasamu takkan kulupaGuru Ku ingin mengucapkannya terimakasih.
118.                        KARYA: AENI DEAS NURSEKHA
 SAHABAT TERBAIKKU
Oh sahabatku.....
Kau bagaikan matahari yang selalu menyinari bumi
Yang memberikan sinarmu ketika aku terlelap dalam gelap
Kau bagaikan api yang berkobar
Yang melambangkan semangat dalam hidupku
Sahabatku.....
Kau bagaikan pahlawan berkuda
Yang selalu menolongku disetiap waktu
Kau seperti alunan musik
Yang bisa memberiku ketenangan ketika aku gelisah
Oh sahabatku.....
Kau adalah sahabat terbaikku...
                           ... Sahabat...
Bintang hiasi langit malam  nan cantik
Semilir angin temani malam yang tenang
Rasa gundah menyerang
Tau bahwa kau telah menjauh dariku
Untuk kesekian kalinya ku tatap bintang
Mencari kepastian nan membingungkan
Aku rindu akan tawa yang terukir di wajah kami
Aku rindu bermain bersama
Dan aku rindu akan semua tentang kita
Saling menghapus air mata, jalan beriringan
Dan bergenggaman tangan  aku ingin terus bersama, walau seperti
Ada dinding pembatas di antara kita Apakah jarak dan waktu yang memishkan Atau memang kita yang melupakannya??
119.                        KARYA: LILIS RAHAYU JAYANTI
SATU CAHAYA
Terlihat ketika posisi ku sedang berbaring
Teman setiaku di setiap malam,
Tetapi aku selalu membunuh terangnya saat tertidur
Bukankah dia teman setia?
Sayang, dia hanya ada pada saat malam.
Aku selalu merindukan cahaya itu,
Tetapi aku selalu memberi kesempatan untuk terangnya hanya sekejap.


120.                        KARYA: SIRLLY FA
SEKARANG DAN AKU
     Karya: Maolistia Nada Lestari
Saatku memainkan jari jariku
Kudengar langit bergemuruh
Ku ukir Pena hitam ini diatas selembar kertas putih
Aku merasa langkah demi langkah telah menghabiskan waktuku..
 Penyesalan di benaku...
Penyesalan terlihat dari bayangan pena hitamku
Tangan dan penaku mulai menulis sampai penyesalan itu hilang berlalu...
Pikiran dan hati menjadi satu
Buatlah pikiran dengan hatimu
Biarkan air mataku menetes
Hingga air embun sirna
Biarkan langit merah
Hingga angin menjadi nafas kita
121.                        KARYA: ARISTI AMELIA
SEKOLAH KU
Terpampang nama indahmu
Disetiap sudut kilometer jalan
Ku jalani hari ku
Hanya untuk menemuimu
Oh sekolah ku
Engkau bagaikan keluargaku
Yang selalu menyemangati mu
Aku tanpa mu
Bagaikan keong tanpa cangkangnya


122.                        KARYA:ISTIQOMAH
SEPI
Sang surya bersiap kembali ke rumah..
Awan dengan cekatan mengikuti langkahnya..
Hewan-hewan kecil bernyanyi..
Terdengar sumbang memekik telinga.. Saat itu aku    tersadar..
      Hari yang ku miliki telah pudar..
       Tergantikan malam yang mencekam..
       Menyambut waktu yang hanya ada aku dan sepi.
Ya sepi..
Hanya ditemani melodi hati..
Sendu sedan meratapi,
Ketidak berdayaan hidup ini.

123.                        KARYA: UMAR BAGUS R
TENGAH MALAM
Di tengah malam yang sepi bagai tiada kehidupan...
Terdengar suara rintih-merintih merindingkan hati...
Wahai si jantung hati ...asuhlah adikmu sepeninggalan ibu...
Dengan suara halus nan lembut membuat hati menangis merintih...
Dengan tiba-tiba datang utusan tak di undang dari maha kuasa...
Dengan kembali ke hadapan yang maha kuasa disertai membawa kehidupan ibu...
Memberi keluargaku kekurangan dan tetesan deras air mata ....
Kini ibuku ke alam ba'ka.....


124.                        KARYA: ESTININGTYAS MUGI LESTARI
TERSEMBUNYI
Pagi hari mata ini terbuka..
Disambut oleh sentuhan matahari..
Disejukan oleh udara pagi yang dingin...
Sebuah mimpi telah lahir...
Sebuah harapan kecilpun muncul..
Mereka memiliki keharmonisan..
Seketika berbunyi dengan merdunya..
Garis takdir telah memberitahukan..
Kehidupan yang senada dengan perjalanan..
Pengalaman indahpun melengkapinya..
Berjalan bersama seperti angin dan awan...
Warna warni kehidupan saat senja..
Menyelimuti angkasa dengan begitu eloknya...Bulan indah yang memberikanya arti...Dengan senada ia berkomunikasi dan penuhi angkasa raya....
125.                        KARYA: UMI FAUZIATUL
IBU
Ibu..
Kau bagaikan pelita dihidupku
Engkau bagai rembulan yang slalu menyinari hatiku
Engkau yang slalu menyayangiku disaat aku kecil hingga tumbuh dewasa
Ibu...
Engkau yang slalu mendidikku hingga aku menjadi anak yang baik
Engkau yang mengajariku hingga aku mengerti apa itu kehidupan
Engkau tidak pernah mengeluh walaupun anakmu selalu menyakitimu
Ibu...
Engkau slalu sabar dalam menghadapi sikap keras kepala anakmu
Ibu tidakkah engkau memarahi anakmu yang selalu menyakiti hatimu
Tidaklah engkau mengusir jauh-jauh anakmu dari kehidupanmu
Tapi tidaklah mungkin seorang ibu berbuat semena-mena kepada anaknya
Bagi ibu anak adalah titipan tuhan
Ya alloh...
Begitulah lembutnya hati seorang ibu
Begitu juga mulainya seorang ibu
Kini aku merenungkan begitu banyak kesalahanku kepadanya
Begitu parahnya aku telah menyakiti hatinya
Berapa banyak dosa yang akan hamba tanggung
Ibu... Maafkanlah semua kesalahan anakmu iniBukakanlah pintu maaf untuk ku...
126.                      KARYA:SISKA ANA MARETNA
RINDU YANG TAK TERSAMPAIKAN
Rindu entah untuk siapa rasa rindu ku ini
 Ingin memiliki orang yang dapat menghilangkan
Rasa rindu ku ini namun semua itu hanyalah khayalan belaka
Orang yang ingin aku rindu hanya dapat ku rindukan  lewat mimpi ku
Yang disitu ia hadir mengisi hari kosong ku
Rindu datanglah malam ini
Di mimpiku aku ingin merasakan kebersamaan
Walau dalam mimpi

127.                      KARYA:MAMTA LIANA
GURU
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharpkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu engkau tak pernah mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami dari mu kami mengenal banyak hal
Engkau membuat hidup kami berarti

128.                      KARYA:MIA ZULFATUN NIKMAH
IBU
Ibu tanpa mu tak ada aku
Tanpa mu aku tak bisa jalan
Kau merawatku tanpa mengeluh
Kau mengajari cara berlari
Kau menuntun ku menjemput mimpi kau menyemangati ku saat terjatuh
Kau menasehati ku untuk berdiri kembali kau menerangi ku saat gelap gulita terimakasih ibu kelak jika kau sudah tak berdaya kan ku balas budi mu ibu doa mu lah yang menyelamatkan ku

129.                      AYAH
Ayah kaulah pria pertama yang membisikan azan ditelinga kanan ku
Kaulah pria pertama yang mencintai ku dengan tulus
Kaulah bintang dunia ku kebanggan hidup keluarga ku
Dan tetap lah menjadi pahlawan ku
Ayah aku tau kau tidak menyusui ku
Tetapi keringatmu lah yang membesarkan ku
Ayah maafkan aku jika merepotkan mu
Maafkan aku banyak mengecewakan mu
Maafkan perkataanku yang menyakiti mu
Terimaksih untuk cinta mu
Aku menyayangi mu ayah


130.                      KARYA:LUSKINA WATI
RINDU IBU
Ibu engkau sumber kehidupanku
Engkau segalanya bagi ku
Senyumu yang membuat ku bahagia
Kasih sayang mu yang telah kau berikan pada ku
Namun tak akan seperti dulu lagi kepergian mu membuat sedih
Aku sangat merindukan mu oh ibu

131.                      KARYA:ASILA FATUL AENI
KUNANG-KUNANG
Kau jatuh cinta dengan kunang kunang
Yang terbang di langit
Tapi kau menginginkan aku untuk dirimu sendiri
Jadikau masukan  lah aku kedalam sebuah toples
 Dan menempatkan aku di rak milikmu yang lebih tinggi
Kau memberiku cukup udara aku tidak ingin melarikan diri dari mu
Kau tidak bermaksud untuk mencekik ku
Tapi saat cinta mu tumbuh semakin dalam cahaya ku semakin melemah
Kau berlari ke dalam hidupku
Dan kau menginginkan aku untuk bersinar tapi hanya untuk mu oh kunang kunang kau membuatku jatuh cinta dengan cahaya mu yang bersinar di malam hari


132.                      KARYA:M.WAHID DUL
MENYERAH KARNA CINTA
Jika dulu kau hanya bisa memilih patah hati dan menyerah
Untuk apa dulu kamu mengajak ku melawan resah?
Untuk apa kamu dulu mengutarakan segala hal untuk dimasa depan?
Sementara semua ini hanyalah kenangan
Yang sudah ku hapus dari ingatan seharusnya kau tau
Aku orang yang mudah jatuh terlalu dalam untuk mencintai mu
Jika kamu tidak berniat serius mencintai ku
Seharusnya kamu menjauhi ku lebih dulu
Sebelum aku terjebak di dalam perasaan mu
Kini ku menyesal semua nya telah hilang
Kamu memilih jalan mu dan meninggalkan ku sendiri
Hingga dengan perlahan kini ku bisa melupakan mu


133.                      KARYA:RIFDA FAUZIYAH
KEINGINAN YANG BELUM PASTI
Setiap kali ku melangkah demi melangkah
Selalu terbayang dibenak ku sinar mintari terpancar seluruh bumi
Hati ini seperti bunga bermekar saat kau dating membawa penuh sejuta
Mengapa ku sulit untuk berkata pada mu
Hanya bisa lewat doa dalam sujudku
Apa yang kurasakan ini sama dengan perasaanmu
Meski ku hanya bisa cinta dalam diam
Bukan berarti diam sebuah ikatan yang lemah
Tapi dia menunggu kepastian pasti
Insyaallah masa depanku adalah harapan ku
Harapan ku adalah kau yan kutunggu ku yakin yang telah ditakdirkan
Sudah mengukir namamu diharapan ku agar hati ini terjaga


134.                      KARYA:UMI KHOIROH
EMBUN PAGI SAMBUT AWAL HARI KU
Kulihat embun telah datang
Kulihat burung berterbangan
Kedatangan nya membuat alam lebih harmoni
Kepergiannya meninggalkan kesan di hati
Bentuk bulatnya yang tak pernah berubah
Mengingatkan akan pagi yang cerah


135.                      KARYA:NAYA AINUN APRILLIA
DOA SEORANG IBU
Ibu engkau yang selalu menyertai dalam kemanapun aku pergi
Dan dimana pun aku berada ibu aku berharap yang terbaik untuk mu
Ibu engkau lah selalu mendukung berkat doa dan jasa mu aku bukan siap-siapa
Terimakasih ibu yang selalu mendoakan ku


136.                      KARYA:MUTIARA NUR FALAAH
RINDU
Rindu mengajarkan ku banyak hal
Kesabaran kepercayaan dan saling menjaga rasa
Dari rindu aku belajar bahwa menanti itu tak semudah yang dibayangkan
Kepercayaan ku pun diuji antara percaya atau tidak percaya
Dan aku pun harus menjaga hanya untuk dirinya seorang


137.                      KARYA:ANGGI DWI LESTARI
GURUKU
Guruku kau seorang pembimbing
Kau seorang pendidik
Kau lah seorang yang berwibawa
Tanpa kau aku tak dapat sekolah
Karna mu aku sekarang jadi pintar
Terimakasih atas jasa mu
Yang telah kau berikan pada ku


138.                      KARYA:ELIN OFIYANA
TITIK TEMU
Dimensi yang mempertemukan dua hati
Ketidak sengajaan namun pasti
Mencintai harus rela disakiti
Memiliki harus rela berbagi
Derita bercinta dengan jarak
Rupanya bukan tantangan justru menjadi rintangan yang harus diselesaikan
Misi dan emosi harus selalu berdampingan
Agar tak menyesal kemudian
Wahai pecandu rindu yang selalu bergulat
Melawan waktu
Marilah kita akhiri jarak ini dengan ikatan suci
Qobiltuwanikaha


139.                      KARYA:ANGGI SAPUTRI
CELOTEHAN PENA
Dalam puing-puing dedaunan
Terbawa lamunan nan jau kesukma menebar harum dalam setiap makna
Jauh kuarungi arti dari sebuah perjumpaan
Dalam butiran doa mencoba untuk bangkit dan terus melangkah tuk
Mencarinya sebuah perjumpaan denyut nadi tak bisa berhenti,berhenti dalam goresan
Dan penuh rasa ingin tahu dari sebuah titik menjelmalah menjadi garis yang berlalu lalang
Itulah seumpama nya
Berawal dari sebuah perjumpaan yang berkembang menjadi kebersamaan ya,lebih tepatnya
Sebuah keakraban lajur kehidupan memang ditakdirkan untuk berputar
Begitu pula alur cerita perjumpaan ini
Sekian lama tinggal dibukit suka kini aku terjatuh
Jatuh dalam lembah duka penuh kesakitan
Dari rasa sakit aku mencoba tepis rasa yang tak bersahabat
Duka dan sakit tertatih tapi bukan serasa sedih selayaknya mentari
Yang selalu menyinari aku masih terus berfikir akankah sebuah perjumpaan
Akan menemui sebuah perpisahan?
Suara hati mengerutkan fikiran ku untuk terus berlalu membawa angan malam berlalu
Angin pun ikut terbawa oleh suasana hati
Angin bagaikan bahagia ku tat kala  suara petir membentak jantungku
Serasa menghentikan denyut nadi ini petir bagai duka ku
Hingga petir menurunkan titahnya pada hujan yang turun
Hujan bagai tangisan ku bagian dari suasana hati ku
Hujan berhenti tau kah kau bintang?
Tersadar akan ini tak perlu terluka dalam nestapa bahagia ku dengan manja
Aku merasa cukup dengan semua itu perjumpaan dan keakraban
Manakala kata”perpisahan”menggelegar ditelinga ku
Aku mencoba tuk tetap tersenyum walau dalam paksaan
Namun kini kumenyadari di dunia ini sebuah perjumpaan sangat mustahil
Tuk tetap abadi begitu pula sebaliknya sebuah perpisahan sangat mustahil
Tuk abadi awal adalah akhir dan akhir bulan adalah awal semua yang berawal adalah
Dan semua yang berakhir adalah awal


140.                      KARYA:DEVIA
SANG PEMIMPIN
Hari-harimu penuh pengorbanan
Siang malam kau bekerja
Lapar dan haus kau tahan
Hanya untuk memberiku sepiring nasi
Sang pemimpin disaat aku kesulitan
Engkau yang menolongku
Disaat aku bahaya kau melindungiku
Sang pemimpin budi luhurmu tak terbalas
Kaebaikan mu tak terhingga pengorbanan mu akan ku kenang selalu
Sang pemimpin tanpa mu hidup tak berarti
Tanpa mu pula ku takan disini
Terimakasih sang pemimpin


141.                      KARYA:ZALI ALDI ZAINI
PANDANGAN HITAM
Awan kelabu mulai datang menyelimuti pagi yang tenang
Rintik gerimis terbang
Diantara bola mataku yang hilang
Yang takan bisa memandang indah bumi pertiwi
Yang hanya tergambar dalam mimpi
Telah ku dapat dari bayi sampai kini
Dalam hari aku ku bertanya bagaimana rupa wajah orang tua ku?
Mengapa takdir ku seperti ini
Menjadi seorang yang tak bisa melihat?
Dalam detik,menit, jam ku selalu berdoa pada-Nya
Kepada sang mah pencipta yang menciptakan ku tuk isi dunia
Tangis tawa terlewati dalam hari ku
Walau ku tak tau ku tertawa dengan siapa
Yang ku tau ku bahagia
Bersama orang yang kucinta


142.                      RAHASIA KU BUKAN RAHASIA MU
Ku tak peduli tentang semua itu ku tak ingin mengerti tentang pertanyaan mu
Dan tak kana da yang pernah mengerti diriku
Walau kau!mengusik ku
Walau dengan seribu kata terlontar darimu
Yang mempertanyakan tentang ku
Bukan ku tak ingin jawab semua itu
Karna itu rahasiaku bukan rahasia mu
Kututup rapat diriku dengan bunci bayanganku
Tanpa seorang pun yang tau
Tentang aku dan masalalu ku
Cukuplah sudah keingin tahuan mu itu
Karena kau takan mengerti semua itu
Tentang semua yang terjadi padaku
Didalam hidupku


143.                      MAAFKAN KU CINTA
Butiran debu terbang serentak dengan langkah mu
Air mata yang berlinang di bola mata mu
Seduan haru yang tertahan
Itu semua salahku maafkan ku cinta
Atas segalanya hanya kau ku cinta
Untuk selamanya
Hari kulalui tanpa ada nya kamu
Untuk hiasi hari ku
Karna kau selalu dikalbu





144.                      KARYA : WULAN SURYA NISA
KUAT
Kau hidup dalam udara yang hampa
Berkelan untuk waktu yang lama
Hati mu murni nan suci
Menerangi gulitanya hati
Tanpa sadar kau telah menanti
Menanti dengan hati yang sunyi
Rindu mu kau tutup rapat rapat
Bagai beras yang telah menjadi ketupat
Kau tahan rasa sakit mu meski berat
Memerangi kepedihan yang berkilat
Tertamengi oleh rasa kuat


145.                      PEJUANG TANPA DARAH
Ku niatkan diri tuk berkarya
Ku mantapkan hati yang telah goyah
Melangkah menjadi lentera bangsa
Menyalakan pelita yang telah padam
Meski dihadang tembok yang tinggi
Aku terus ingin berlari
Demi kau sang merah putih pemberani
Demi mereka pejuang negeri
Mengorbankan darah dan tulang
Menuju merdeka
Namun semangatnya tak pernah padam
Tak akan ku lupa jasa mu selamanya
Tuk jadi sepercik pelita suci bangsa


146.                      IBU
Bu aku rindu saat dimana kau berbagi ilmu
Bu sungguh kau wanita hebat
Selalu terlihat kuat
Tak peduli meski tubuh sudah sekarat
Bu tak dapat ku tahan lagi air mata
Saat kau terbaring lemah tak berdaya
Namun hati mu tetap sama
Tetap kuat dan selalu hebat
Bu janganlah kau meminta maaf
Seolah kau akan menutup mata
Tak akan pernah ku izinkan
Jika kau ingin pergi
Tak kan ku maafkan jika kau tak mau membuka mata
Tetaplah kuat dan selalu hebat karna kau motivator terhebat

147.                      KARYA:AKMAL RISQI MAULANA
KASMARAN
Rindu yang tiba-tiba menyelinap di hati
Tak kasat untuk diamati
Bayangan senyum mu yang meluluhkan hati
Rasa bergelora dalam hati tak kan padam
Saat dekat dengan dirimu
Sel-sel berdenyut kencang kala mengucap indah namamu
Saat aku tidur kepala ku selalu disibukan
Oleh mu
Karena kamu selalu singgah dalam mimpi ku
Bagai sel aktif di otak ku yang tak akan
Pernah berhenti dan sulit aku hilangkan
Resah yang tak kunjung berhenti saat hati jauh
Dari pawing nya
Oh kasih kaulah alasan ku tetap semangat dalam melawan kegelapan
Dan jahatnya dunia ini
Dibalik kerudung dan senyummu tersimpan satu makna yang membuat ku tak mampu bila
Harus meninggalkan mu


148.                      PENGORBANAN JIWA
Saat senja mulai memudar matahari mulai terbenam
Hembusan angin menerpa perlahan
Tubuh bercucur keringat dan darah
Doa yang senantiasa terucap
Air mata sebagai penghias wajah
Rasa dendam yang tertahan dalam dada
Segala kebebasan yang dinanti
Tak terpikirkan rasa sakit yang ada
Melupakan segalanya demi bangsa
Mau tak mau berani tak berani
Telah ku lakukan demi negeri tercinta
Tanpa keberanian kegigihan dan jiwa pantang menyerah
Pastinya Indonesia tak akan bisa jaya
Ucapan terimakasih yang hanya terucap dalam benak ini
Atas semua pengorbanan mu pahlawanku
149.                      KARYA:ELMA UMAIROH
INGIN KEMBALI
Dewi malam menangis sembilu dalam lamunan
Menyiur angina dari lembah ke dedaunan
Membelai lembut syahdu kerinduan
Memeluk sepi menuju peraduan
Tasbih malam ku membeku nan bisu
Berbisik merintih untuk berlagu
Hati ku sakit diam bagai batu
Sebab dosa yang kian meribu
Aku ingin pulang ke jalan penuh hikam
Menitih hidup dan memapah hati untuk janah
Kembali berjuang dalam taat dalam ranah
Menggapai cita cinta yang beramah tamah
Dengarlah aku kembali duhai hati
Bergembiralah lagi dengan ilahi
Berkata lewat syahdu doa tak bertepi
Berteman akrab dengan kitab sang robi




150.                      KARYA:ADAM ADI NUGROHO
NIKMAT
Matahari banyak manfaat yang saya dapatkan
Cerahnya bulan membuat ombak yang tinggi
Bintang-bintang yang menghiasi langit
Membuat indah awan dilangit memudahkan kita
Tanda-tanda kebesaran yang ada dimana-mana
Tanaman yang tumbuh menjadi tanaman yang besar
Air yang mengalir dan menghilangkan rasa haus kita
Ya Allah tidak lah engkau menciptakan semua ini sia sia
Kenapa hamba mengerjakan dosa
Dan larangan mu


151.                      KARYA:TIARA SEVIA WAHYUNI
HUJAN
Rintik demi rintik
Tetes demi tetes menyentuh kulit ku
Nan mulai membasahi tubuh
Entah apa yang terjadi aku merasa tenang saat kau datang
Dan rasa tiap tetesan yang jatuh  basahi tubuh
Begitu sejuk nan lembut
Tetes penyejuk kalbu kian kalut
Tuhan kabarkan pada ku hujan ini buat ku berlagu
Saat kuasa mu kian tertuju pada cerita hidupku
Dalam lamunan yang kian dalam
Aku sadar nafas ini sebuah kemurahan
Aku ingin bersimpuh bahwa aku tak ingin runtuh
Tetap pada jalan mu dan tatih asa ku

152.                      KARYA:WULIDA MUSAROP
SI KECIL BERDARAH
Ya tuhan ku muka mereka remuk
Mata mereka entah kemana
Seru berderu suara tembakan
Ya tuhan ku amat kejam mereka seru bocah kecil kelaparan
Negeri ini kaya
Akan sebuah budaya
Berjalan pincang dengan tongkat runcing sebagai penahannya
Teriak menyambut pagi seolah tidak mau dengar lagi
Sungai itu merah dicampuri bau amis darah
Kaki mereka tersangkut di pohon
Dengan bagian tubuh lain rata tanah
Ya tuhan ku kapan kami merdeka seseru bocah kecil berdarah
Mereka tembak bocah kecil itu
Dengan kata akhir merdeka Indonesiaku
Tubuh kecil nya bagai batang kayu
Putih pucat disertai kaku
Bermandikan darah dibuang bagai sampah
Mayat tersenyum 
Selintas tang berbendera belanda
Tulang belulang remuk
Terganti pondasi merdeka



153.                      DIBAWAH SENJA
Dibawah senja kubawa kau ke hutan
Menyisir gunung nikmati laut
Desis suara ombak menemani
Terdengar pohon kelapa menangis
Saat kau tinggalkan
Mereka mau kau disana menemani condongnya
Ku dengar ombak merindui mu
Meminta kau jaga suaranya
Pantas apakah aku ini
Aku hanya orang tak punya aku hanya punya sepeda kuno
Sehari hari makan dengan batang putih
Kau pintar bersolek kenapa tak bersama anak pejabat?
Yang kaya berjas merah mereka mengejek ku
Meludahi pipi ku bagi mereka apapun bisa dibeli walau tuhan sekali pun


154.                      SASTRAWAN
Tangan ku terus menulis untuk sekedar bebicara dengan kertas
Pohon pinus jadi teman ku sekiranya sampai puisi ku laku
Ibu ku meninggal kemarin sesaat setelah puisi ku habis
Padahal akan ku belikan kado ulang tahunnya sebuah kain untuk dipakainya beribadah
Ku kira hidup ini adil akan sebuah derita kutuliskan puisi ini
Di atas kertas penuh darah seharusnya rampok saja aku
Bunuh saja aku kuberikan semuanya
Kecuali nyawa seorang ibu
Aku ingin kau kembali menyuapi ku makan
Air mata ku kering saat menguburkan badan mu ibu


155.                      KARYA:NIKEN SUKMA DEWI
IBU
Ibu kau yang telah mengandungku 9 bulan lamanya
Kau yang telah menjaga ku waktu di perut mu
Ibu kau yang telah berjuang
Keras saat melahirkan ku
Kau tak peduli hidup dan mati
Hanya untuk ku ibu kau yang telah mengurusku
Tak kenal letih pagi hingga malam
Kau timang dan menyusui ku sampai ku henti menangis
Ibu kau telah menjaga ku sampai saat ini
Ibu kau sosok istimewa kau pelita dalam gelap ku
Ibu jasa mu besar bagi ku aku tak kan lupa perjuangan mu
Terimakasih ibu


156.                      SEGALA INSPIRASI
Kamu adalah segala apa yang aku tulis
Mengingat tentang nama mu ialah inspirasi
Inspirasi ketika penaku mulai menari
Inspirasi kala raga ku mengangkat ragu kembali
Jangan pernah lelah kata-kata temani aku mengejar mimpi
Hingga dapat ku gapai mentari
Kamu adalah segala yang aku tulis yang aku abadikan
Dan jiwa ku adalah
Apa pun yang kamu lewatkan


157.                      KARYA:TIO FAKIH PRADANA
SAHABAT
Dia yang selalu ada disaat kita membutuhkan
Dikala susah senang bersama melewati segala rintangan
Saling membantu saling menjaga bebagi sebuah ilmu
Selalu bersama tak pandang perbedaan
Selalu ada di kala susah senang nya
Tak ada permusuhan melewati segala bersama


158.                      KARYA:M.RIDHO
KEKASIH IMPIAN
Selamat jalan kekasih impian
Yang dulu hadir di mimpiku
Yang hadir dalam bayangan ku
Mengisi hari-hari ku
Kau kekasih impian ku
Yang sekarang hilang dari mimpi
Hilang dalam baying
Musnah dari hari-hari ku
Duhai kau kekasih impian ku


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

karya tulis mengungkap keindahan pantaipura tanah lot sebagai objek kunjungn wisatawan by bagas widiyantoro

NAMA NAMA HARI AKHIR