158 puisi karya anak SMA
kumpulan puisi-pisi anak sma
158 puisi termuat
KARYA: A.A. MUIS
Cinta semua orang menginginKan mu
tapi tak semua orang dapat menjaga mu..
Cinta kau tak pernah memandang
rupa apa lagi memandang tahta..
Cinta kau indahkan dunia meskipun
terkadang menabur luka..
Wahai sang kekasih insan yang ku
pilih
Rasa sayang yang tercurahkan
cinta sungguh membahagiakan..
Karna kau wanita yang pantas ku
perjuangkan..
2.
KARYA : ADINDA NUR ALFIONITA
IBU
Ibu belum sempat aku
membahagiakanmu
Belum bisa membuatmu bangga
Namun takdir telah memisahkan
kita
Tak akan lagi kita bertatap muka
selain
lewat mimpi mimpi
Walaupun demikian aku disini
selalu mendoakanmu
Agar kau diterima oleh Sang Maha
Kuasa
Terkadang aku iri melihat mereka
Yang masih mempunyai
orang tua lengkap
Tapi aku tahu kau tidak menyukai
Jika aku egois seperti itu
Bagaimanapun aku selalu bangga
memilikimu..
Thanks for all You're the best
mother for me
3.
KARYA : ANISAH NURIYATI
IZINKAN
Jikalau tak bisa mengapa harus
dipaksa
Bukankah setiap manusia berbeda
Lihatlah bakat kami
Bakat yang hakiki...
Jika dengan tujuan yang sama
Yaitu memajukan sebuah lembaga
Haruskah dengan cara yang sama
Haruskah dengan berpuisi...
Mengapa tidak menyanyi atukah
menari
Biarkan kami menggali
Bakat yang harusnya kami tekuni
Menjadi sebuah keahlian yang
berarti...
Keharusan yang tidak sesuai
keinginan
Akankah itu tertanam
Ataukah menekan dengan perlahan
Biarkan kami berjalan....
Izinkan kami berjalan mengikuti
keahlian
Yang sudah tertanam...
4.
KARYA: M. ARDAN PRAYOGI
MENGEJAR MATAHARI
Orang Bilang Hidup Dimulai Hari
Ini Waktu Kita Bangun Tadi Pagi
Bukan Hari Kemarin
Bukan Juga Besok
Tapi Kita Harus Percaya
Hari Ini Dimulai Hanya Dari Kita
Membuka mata Tadi Pagi Hari Ini Jauh Sebelum Itu
5.
KARYA:DEWI NIZAR
MERAH PUTIH
Engkau lambang kemerdekaan dari anak bangsa
Kupinta engkau tetap bertahan demi kemerdekaan bangsa
Warna merah yang berarti gagah
Dengan warna putih yang berarti suci
Merah putih…
Engkau tinggi berkibar dipuncak ketinggian
Melambai ke arah angin yang tak tentu arahnya
Berkibar dengan indah,tanda kemerdekaan bangsa
Tetaplah berkibar sang merah putih
Agar negeri ini selalu dalam keindahan
Disetiap warna merah putihmu dilangit yang biru
6.
KARYA: DIAN MIKE ROHMAH
NDONESIA
Bangsa yang telah lama merdeka
Mengingatkan banyak orang yang
telah menpahkan darahnya
Hanya demi negara tercintanya..
Memberi kejayaan bangsa sepanjang
masa
Sang saka marah berani putih nan
suci
Beragam sukku bangsa dalam
bersatu semngat jiwa
Indonesiaa
Negri yang kaya akan budaya
samudra yang meluas membentang
dengan air yang jernih nan biru
Berisi keindahan dibahwanya
Berbanggalah menjadi anak indonesia..
7.
KARYA: DILA
INDAH PUSPITA
PERPISAHAN
Sekian lama kita bersama
Membangun sebuah ikatan saudara
Berbagi canda, duka dan cerita
usaikan manja
Kini telah tiba waktunya
Tuk kita ucapkan selamat tinggal
Ingin sekali air mata ini ku
teteskan
Terasa sedih pilu sangat
kehilangan
Hari-hari yang kian berat
Seberat hari tiada kau disini
Perpisahan ini sangat berat ku
ungkapkan
Selamat jalan....Tetap semangat
dan semoga sukses selalu kawan
8.
KARYA: EGA SAPUTRA
bocah cilik
ing dikandani ngyel e sebrengkala
ing di konkon nanging ora gelem
nurut
sing di jalok kudu di turuti
pancen lare
Laka nalare
9.
tuhan....
sejujurnya aku ingin menangis
memohon apun atas kesalahan ku
ingin rasanya aku bersandar
dalam pelukanya
agar aku bisa menangis
melepaskan semua kesedihanku
Aku lelah....
Aku lelah pura "bahagia
namun
dalam hati menangis
tak sanggup jika harus merendam
semua sendiri dalam diam
oh.....tuhan ampunilah dosaaa ku_
10. KARYA:
ESTIA NINGSIH
SEBUAH RASA
Kau jauh, aku tau itu
Kau ku butuh kan, kau tak tau itu
Ku coba berhenti berpangku
Menghapus kau dalam benakku. .
kini. . ku mulai berteman dengan waktu
Dan menunggumu hadir
Walau tak benar ada di hadapku. .
Asal kau tau. .
Tak pernah aku menyangka
Hatiku kini kian berbeda
terhadapmu
Aku tak tau. .
Apa mungkin kau merasakan nya
Atau mungkin tidak. .
Itu terserah padamu
Hanya saja. .
Kini. . aku telah nyaman bersamamu
Bersama jarak pemisah
Antara harapku dan anganmu.
11. KARYA:ILHAM MAULAN .P
MALAM
Malam...
Teruslah Dingin
Teruslah Sunyi
Malam...
Teruslah terang dengan Bintangmu,
Teruslah terang dengan Bulanmu,
Malam...
Jangan Kau menjadi siang
Jangan kau menjadi terang...
Malam..
12. KARYA:
MASNUNAH
MERAH PUTIH
Merah yang artinya kuat
Putih yang artinya suci
Seperti api yang begitu berkorbar
Itulah semangat pejuang
l Seperti air yang jernih
Itulah akhlak dan hati pejuang
Sebuah sungai yang membatasi
Dibawah teriknya matahari
Antara kebebasan dan penindasan
Berikrar setia kepada pancasila
Menunduk bendera merah putih setengah
tiang
Kami semua telah menatapmu
Diatas bangunan bangunan
Tanpa perjuanganmu indonesia takan merdeka
Semangat yang begitu mengeloggar
Akan teringat sepanjang zaman
Seraya kami ucapan selamat tinggal pejuang
13. KARYA:OCENG
SELALU
KOPI, SELALU KAMU
Kopi
Selalu menarik untuk dijadikan
tema puisi
Selalu tersedia dalam syair dan
bait puisi
Selalu menjadikan alasan bagiku
untuk menggoreskan
Menggoreskan kata
"kopi" dalam bentuk coretan atau tulisan.
Dan kamu Selalu menjadi alasan aku merindu
Selalu hadir dalam ingatanku
Selalu ada dalam tulisan
tulisanku
Selalu tertoreh di setiap puisi
puisiku
"selalu kopi, selalu
kamu"
Kopi selalu menemani saat aku
sedang sendiri Dan kamu selalu menjadi perbincangan manis antara aku dan
kamu.
14. KARYA:
PANCA LINTANG P
UNTUK KAMU
Bulan tau, aku sedang merindukan
siapa. Bintang tau, aku sedang memikirkan siapa. Dan langit hanya tersenyum di
balik awan.
Untuk kamu, jaga setiap hembusan
nafas mu sisakan hingga kita bertemu.
Jangan terus bersedih jika aku terus mengulur waktu. Untuk kamu, jaga setiap
dingin malamu, sebab ragaku tak dapat sepenuhnya memeluk mu.
Tak apa jika aku tak diberi kesempatan
selamanya bersamamu. Tak apa jika waktu tak lagi sanggup menyatukan seperti
dulu. Tak apa jika kamu pergi menjauh.
Karena bersamamu, aku masih.
Karena denganmu, aku bisa. Karena untuk mu, aku bertahan
15. KARYA:PENI OKTAVIANI
SEHELAI PUISIKU
UNTUK IBU
Hanya ibu
Saatku memejamkan mataku yang
hanya dibenaku
hanyalah ibu
Indah hidup ini, ingin ku rasakan
bersamamu
Lewat lika-liku yang tak menentu
Percayalah ibu, kan kubungkus
dengan selembar kepercayaanku tulus hanya untuk ibu
16. KARYA:RIA INTAN R
IBU
Ibu kaulah pelita dalam kegelapan
Kaulah matahari yang selalu
menghangatkan
Kaulah bintang yang selalu
berkelap kelip disetiap malamku
Kaulah malaikat tak bersayapku
Tanpa kau tiadalah aku
17. KARYA:
ROMADON FAJAR
MERINDUKANMU "IBU"
Tak terbiasa aku hidup tanpamu
Sepi rasanya dunia ini tanpa
hadirmu
Termenung sendiri mengingat canda
tawamu
Mengingat semua keluh kesahmu
Tak ada kata lain selain rindu
untukmu
Merindumu adalah makanan
sehari-hariku
Menangis kala ku ingat senyum
manis mu
Sedih rasanya hati ini mengingat
tingkah lakuku
Disini aku kan selalu berdoa
untukmu
Berdoa supaya engkau ada
disisinya
Ditempat yang paling indah disana
Selalu akan ku doakan yang
terbaik
Ku mencintaimu ibu
Selalu mencintaimu
Tersimpan kokoh dalam hati
Tak akan pernah terganti
18. KARYA:
SARISTI LUSTIANI
Kita bergantian menghirup masam
Lemas dan batuk terceruk
Marah dan terbaret baret
Cinta yang membuat kita bertahan
Dengan secuil redup harapan
Kita berjalan dengan terseok seok
Mengira lelah akan hilang
Diujung terowongan yang cerah
Namun cinta tak membawa kita
memahami satu sama lain
Kadang kala kita merasa beruntung
Namun seharusnya kita merenung
Akankah kita sampai di altar
Dengan berlari terpatah patah
Mengapa cinta tak mengajari kita
untuk berhenti berpura pura?
19. KARYA: SASTIA
ISTIQOMAH
MENUNGGU
Berharap terus berharap dalam
kesendirian..
Menanti jawaban waktu yang akan
mempertemukan kita..
Kembali atau tidaknya yang pasti
hanya satu harapku :")
Kau tetap menggenggam hatiku,
menjaga rasaku seperti yang ku lakukan untukmu..
Hatiku rapuh saat kau pergi
meninggalkanku sendiri :"(
Dalam sepi aku menantimu dan
tetap menggenggam utuhnya hatiku..
Walau ku tak dapat melihatmu
lagi..
Berbahagialah engkau disana..
Tak usah perdulikan rasaku..
Walau berat ku menerima kenyataan
bahwa kau bukan milikku lagi :"
Tapi aku harus kuat dan tetap
menggenggam rasa ini..
Dan berharap kau kembali
Walau sang waktu belum memberikan
jawaban
Atas pertanyaanku? Kapan kau
kembali?
Tapi sampai kapanpun aku akan
tetap menunggumu disini
Dengan perasaan ini😊
20. KARYA:
SISKA MUSTIKA
UNTUK IBU
Ibu, disaat mengingatmu aku baru
sadar
Begitu cepatnya waktu berlalu,
bahkan...
Masih seperti didepan mata
kenangan saat ibu menggendong tubuhku yang mungil
Bu...
Sekarang aku sudah tumbuh dewasa
dan ibu semakin menua
Tadinya aku berfikir untuk
memberimu kemewahan dunia
Pasti orang orang akan menganggap
aku mulia
Tapi tidak...
Dunia hanya sementara dan rasa
sayangku tidak serendah itu
Aku ingin berbakti kepadamu bu,
dengan taat kepada Allah dan Sang Maha Kaya
Agar aku bisa merayuNya
untuk menyiapkan surga yang kekal
untukmu bu
Karena aku tau, kita semua pasti
akan kembali padanya.
21. KARYA:TANIATUL JANAH
MERAH PUTIH
Merah putihku..
Berkibar dipuncak ketinggian
Engkau lambang kemerdekaan dari
anak bangsa
Merahmu melambangkan keberanian
bangsa
Putihmu melambangkan sucinya
negriku
Gagah dan jernih tanpak warnamu
Ku pinta engkau tetap berlahan demi
kemerdekaan
Merah putihmu berkibar dan tersimpan
didalam lubuk hatiku
Terima salamku.
22. KARYA:
ULVA ULFIYANA
RINDU TAK TERSAMPAI
Dikala senja malam menyapa.
Disitulah hati ini tergerus akan rasa rindu.
Kepadamu wahai sayangku.
Disini rinduku hanya untukmu.
Walaupun jarak yang selalu mengganggu.
Tetapi cintaku tulus kepadamu.
Rasa gundah dan gelisah seakan menyatu.
Karena kau tak lagi disisiku.
23. KARYA:VICKY BASTIAN
AGUSTUS
Bulan agustus tidak
mengingatkanku
Kpd perjuangan para pahlawan
Tapi mengingatkanku pada
perjuanganku
Yang tak pernah ada kepastian
Yang selalu kamu ragukan
Dan selalu tak ada hasil yang
memuaskan
Agustus,semoga harapan tak lagi
pupus
24. KARYA: YOPI
NAMAMU
Hitamnya garis dan titik
yang mengukir indah namamu
Di atas tanah putih keabadian,
Di bawah kayu,
yang di perkokoh batu
tersusun rapi menutup diri
ku
sebut namamu di awal hari
berteman rokok
dan
secangkir kopi
dan ku
tulis sebuah puisi
tentang kau dan embun pagi.
Termotifasi dari indahnya
Siulan, angin pagi
Yang lembut seakan
Membawa jiwa ini
terbang mengikuti
25.
NDA
nda...
Dia yang terbuka namun penuh misteri.
Dia yang tertutup namun berarti.
Dialah, yang menjadi ungkapan isi hati hari
ini.
Dialah, warna yang mengisi kegelapan diri ini.
nda...dia
membawa luka, saat tiada.
membawa bahagia
saat kita seirama.
bebanku seketika sirna,
saat bersamanya
nda...
Senyumu seindah bunga melati,
Yang mekar di pagi hari.
Tawamu selalu ku ingat,
Dan kusimpan dalam memori
26.
GUGUR
Suara tawa angin
Sumilir lembut ditelinga.
Menjatuhkan daun,
yang melambai dan tersenyum
melihat diriku
datang menghampirinya.
bergumam hati melihatnya.
mengapa dia tersenyum?
disaat angin tertawa
dan
menjatuhkanya.
Mengapa dia tak membecinya?
Disaat dia jatuh
dengan gontai, tak terarah
Meninggalkan ranting
yang menopang dirinya.
mangapa dia tak memilih betahan
bersam yang lainya?
atau
mungkin...
dia
sadar bawa
hidupnya takan selalu bergantung
pada
ranting dan daun lainya
Aku ingin tau perasaanya
Apakah dia bahagia?
Apakah dia menderita?
Sampai sat ini diriku masih bertanya
27.
PUISI HATI
Hadirmu mempunyai arti.
Keheningan tercipta saat kau disini.
Hati yang terdiam terpatri di sini,
senantiasa menangis melihat sang penguat hati
pergi...
akankah kau kembali?
temaniku mengawali hari,
bersama
eloknya sang mentari.
kembalilah wahai puisi hati.
Kan kubuat filosofi
Tentang hujan dan matahari
Dengan tombak hitam
yang mengukir
indah namamu di atas
awan putih pagi ini.
28.
MENUNGGU MATI
Hati tertatri menunggu mati
Begitu tenang untuk jiwa yang sepi
Dengan ambisi yang tak pasti
Yaitu menukar pagi dengan malam yang sunyi.
taman
mimpi ini
semakin indah di imajinasi
akan
ku tinggalkan semua mimpi
bersama dinginya pagi
Mungkin inilah waktu yang tepat
Menunggu mati.
Dan menghiangkan hari
yang sunyi ini.
kaki
ini seakan
tak
mampu berjalan lagi
karna hari telah pergi
bersama dengan terbitnya
sang
mentari
29.
KARYA:ROSITA
PERJUANGAN SEORANG AYAH
Senja yg berwarna merah
Membuat bumi mulai gelap
Namun,
Dia masih mengeluarkan tenaganya
Tak sedikit pun
Ia mengeluarkan kata-kata lelah
Oh ayah, kau bagaikan matahari
Pagi,siang,sore kau tak pernah mengenal lelah
Karna bagimu
Kebahagiaan istri dan anak lah yg terpenting
30. KARYA:LULU
PEMANDANGAN
Ketika aku duduk
ditepi pantai
Aku memendang
alam yang indah
Burung terbang
dan berkicau
Pepohonan sangat
hijau
Angin sepoi
sepoi
Matahari sangat
cerah
Sungguh kuasa
Tuhan Yang Maha Esa
31.
KARYA: ALVAN MAZID
IBU..
Engkaula
pahlawanku
Engkau pahlawan
bagi anak-anakmu
Tiada yang bisa
menandingiu
Ibu..
Mungkin aku
sering melawanmu
Sering
mengabaikanmu
Dan sering
melupakanmu
Terimakasih ibu
Telah mengurusku
Telah mendidiku
sampai sekarang
Tanpamu, aku
tiada diduna
Terimakasih
tuhan
Telah memberiku
wanita hebat
Hanya doayang
bisa kuperbuat
Untuk cinta
sepanjang hayat
32.
KARYA:ADE
IRMA
Ku
memandangmu sangat indah
Airnya sangat
bening dan jernih
Sungguh kuasa
tuhan yang maha esa
Alam ini yang
ada yang menjaga
Semuanya akan
rusak
Hutan yang hjau
Kini menjadi
gundul
Dan kita yang
akan menjaganya
Kalau tidak maka
akan rusak
33.
KARYA:
MELA AULLINA
AKU SADAR
Tuhan..
Ketika aku
kecewa, aku memilih untuk memendamnya sendiri..
Ketika semua
sudah tidak bisa aku bendung lagi, aku memilih untuk menangis..
Karna rindu aku
menangis..
Karna sabar aku
sakit..
Karna sayang aku
bertahan
Tapi..
Kenapa tuhan
ciptakan hati hanya untuk dipatahkan
Entahlah
Mungkin itu
jalan tuhan yang terbaik untukku
Dan kini aku
sadar
Disaat kita
sibuk mencaricinta manusia, disana sebenarnya ada cinta allah yang tlah tersedia
didepan mata
34.
KARYA:ARYA
Mataku terbangun
sebelum pagi
Menanti mentari
pada jendela subuh
Ceria hati
menyambut hari yang dinanti
Hari dimana
orang tertawa sekaligus haru
Dalam suka mulut
tertawa
Dalam duka mata
berkaca
Dalam kaku pikir
terpaku
Kerikil-kerikil
tajam memperkaya arti hidup
Disinilah aku
menimba ilmu
Tuk bekal
menggapai mimpi dan citaku
Sekolahku ibarat
pohon beringin
Semakin besar
semakin teduh tuk mengaomi
Padamu
kutitipkan secuil harap
Kau berikan
selaksa ilmu
Padamu ku
berharap
Setetes embun
penyejuk jiwa
Tapi kau berikan
samudra pengetahuan
Selamat ulang
tahun sekolahku
Dirgahayu
untukmu
Aku selalu
bangga kepadamu
35.
KARYA:REVAN
IBU
Kaulah yang
telah melahirkanku
Betapa
besarnya kasih sayang yang kau berikan
Kaulah yang
merawatku, menjagaku
Dari aku sebutir
darah hingga aku tumbuh menjadi seorang remaja
Tapi aku selalu
mengabaikanmu ibu
Ibu..
Ketika kau ada
disisiku
Aku justru
menghindarimu
Ketika kau
bertanya dengan suara lembut
Justru aku
menjawabmu dengan suara keras
Ibu..
Aku menyesal
telah meyiayiakan kasihmu
Kini hanyalah
penyesalan
Rindu hanya
rindu
Kau tak akan
kembali
Kau telah pergi
jauh meninggalkaku
Ibu..
Andai waktu bisa
berulang
Takan ku
sia-siakan dirimu
Akanku selalu
berbakti dan menyayangimu
Ibu..
Maaf tak sempat
terucapkan olehku
Kini hanya lah
doa yang bisa kuberikan untuk menemanimu
Bahagialah di
surga ibu
36.
KARYA:RIYAN
PERSAHABATAN
Ooh teman
Hadirmu sangat
mengesanncerita di sepenggal benak
Wujud bayanganmu
nyata terlihat didepan mata
Tanpa menduga
sebuah cerita rahasia engkau pancarkandengan sinar sempurna
Ohh teman..
Hidupmu sungguh
berharga bagiku
Engkaulah yang
terbaik
37.
KARYA:TONI
AYAH..
Begitu besar
pengorbananmu
Bekerja dari
pagi samai sore
Untuk menghidup
kami
Tak mengena;
kata lelah untuk bekerja
Walau kadang
kami sering membuatmu marah
Tapi kau selalu
sabar
38.
KARYA:ICHA
RINDU
Kata yang ingin
ku ucap padamu
Tapi hati selalu
menahanku
Bukan pengecut
Tapi aku hanya
takut
Rindu..
Andai kau
berbicara
Andai rindu bisa
terucap dari hati ke hati
Andai kita tak
peranah jumpa
Rindu takan
menggebu
Rindu..
Bagaimana
kabarmu
Ingatkah purnama
yang kita lihat bersama
Dibawah rumput
dan embun malam
Bersama bintang
yang menghiasi cantikmu
Rindu..
Andai waktu
berulang
Takan ku lepas
dirimu
Takan ku biarkan
malam berlalu secepat itu
Rindu..
Aku rindu didik
bersama
Di tempa bersama
Menangis bersama
Rindu..
Cepatlah bertemu
39.
KARYA:NUR
AZIZAH
ALAM
Ku buka mata
Cahaya pagi
menembus kaca jendela
Semerbak mawar
merah merekah
Setetes embun
membasahi daun
Kicauan indah
terdengar di telinga
Angin berhenbus
halus menembus kulit
Kulihaat awan
seputih melati
Juga lagit
sebiru lautan samudra
Kini ku siap
menghadapi hari yang baru
Dan indahnya
bumi
40.
KARYA:ZAKARI
PUISI
DIRGAHARU NUSANTARA INDONESIAKU
Indahnya negriku
Indonesia yang
ku cinta
Beragam-ragam
budaya
Dan khas
indahnyaalam yang kumiliki
Negri yang
kucinta..
Tak kuduga..
Keindahannya..
Seerti taman
firdaus
Beribu-ribu
pulau..
Dengan adat
istiadat yang ada
Oh, negri yang
kucinta
Akan ku jaga
keindahanmu
Demi indonesiaku
41.
KARYA:DITA
KAU
LAH PEJUANG BANGSA
Kaulah sang
pahlawan tanpa tanda jasa
Kau korbankan
seluruh jiwa
Tak pernah kau
berkeluh kesah
Semangat juangmu
yang tinggi membuat bangsa ini utuh
Semua rintangan
kau babat dengan kesungguhan pengorbanan
Meski didalam
gelapnya malam
Panasnya kemarau
Kau tetap
mengarahkan arah tujuanmu untuk negri ini
Hingga sampai
saat ini cucumu bisa merasakan kemerdekaan yang kau perjuangkan
Karenamulah
bangsa ini kokoh dan bisa merasakan kemerdekaan
42.
KARYA:MELY MAYTUN G
SENJA
Desiran angin malam membawa daku pada sebuah
rasa
Sebelumnya rasa itu pernah singgah
Belenggu sebuah rasa yang begitu berat
Rasa itu, rindu...
Angin malam seketika menyapu angan
Membawaku larut dalam lamunan
Bersamaan dengan rasa yang hadir begitu kuat
Yahh, rindu...
Gemerlap sang bintang menghiasi malam
Begitu indah memang
Namun,
rinduku yang kian pekat
Tak dapat merasakan indahnya sang bintang
malam...
Kufikir langit malam mendengar tangisku
Rembulan turut merasakan sendunya hatiku
Tapi semua hanya membisu menatapku
Seperti senja yang kurindu kala itu...
Senja sang saksi bisu
Senja penuh warna baru
Senja yang kufikir aku mampu merangkai kata
dilangitnya...
Senja yang kufikir mampu ku tandingi sinarnya
Tapi aku hanya menikmati kebisuanya
Menatap indah warna senjanya
Membisu bersamanya
Dan tak bisa ku berpaling darinya...
Karena senja kala itu memang indah
Akankah waktu membuatku kembali pada senja
kala itu?
43. KARYA:CHARISMA NANDINI
KECEWA
Aku tak pantas jadi temanmu
Aku terlalu egois
Tanpa sadar perasaanmu terabaikan
Aku orang pemarah
Marah yang tak berani berbicara kepada
siapapun
Kau terlalu baik untukku
Aku begitu hina
Saat aku berburuk sangka
Aku tak ingin menyakitimu
Karena aku tau rasanya disakiti
Aku ingin membahagiakanmu
Gembira ria dihadapan semua orang
Namun terkadang aku tak mampu melakukan
Karena hati tak mampu menahan
Aku
ingin menghapus senua rasa dalam hati
Yang nantinya bisa melukai orang lain
Hingga aku memilih diam
44.
KARYA:ANISAH
BUNDA
Bundaku...
Di kala terdengar suara adzan
subuh
Engkau telah terjaga
Untuk melaksanakan perintahnya
Di pagi buta itu pula
Engkau juga melakukan kewajibanmu
Sebagai seorang Ibu
Menyiapkan sarapan
Dan mengurus anak anakmu
Tanpa mengenal rasa lelah
Bundaku...
Dihari tuamu kelak
Aku akan selalu menjagamu
Aku akan selalu menjadi pelipur
laramu
Dan jagakanlah aku sebagai
tongkatmu
Untuk melangkah menghadap sang
waktu.
45.
KARYA:AYU SERLIANA
RANGKAIAN INDAH PUISIKU
Ku coret pena di atas kertas
Ku rangkai kata demi kata
Muncul dalam anganku
Sosok peempuan penyemangat
hidupku
Lesung
pipi diwajahmu
Dengan
senyuman yang indah
Kau
tebarkan dimana mana
Sosokmu
sangatlah lekat dalam hidupku
Sedikitpun
aku tak mengenalmu
Tetapi
nasihat nasihatmu takkan kulupakan.
46.
KARYA:LESTARI
SESEORANG
Ketika angin
berhembus
Ketika itu juga
suasana sepi
Aku tidak peduli
dengan keadaan disekitarku
Seorang selama
ini membuat tersenyum bahagia
Kenangan itu,
tiba tiba menyelimuti dipikiranku
Seorang yang aku
percaya
Seorang selama
ini yang bersinggah di hati
Seorang disela
waktuku kadang kurindukan
Awanpun mengerti
perasaanku saat ini
Awanpun menjatuhkan
airnya berkali kali
Kini kau dimana?
Sebuah kalimat yang kau ucapkan dulu
Entah perkataan itu masih teringat atau tidak
Sampai kau sekarang menghilang, seperti di telan
bumi
Bumipun sepertinya, tidak mau mengenal kau
Kini aku sudah
mengikhlaskanmu
Kesalahamu sudah
kumaafkan
Hanya doa yang
kuberikan
Sekarang aku sudah
bahagia
Semoga juga kau
bahagia, walaupun tidak bersamaku
Semoga pilihanmu
itu yang terbaik bagimu.
47.
KARYA :
LIA ANANDA PUTRI
YA
RABB
Ya Rabb.
Ampunilah
atas kelalaianku
Kelalaian
dalam menjalankan ibadah
Menjalankan
perintahmu
Ketika
Adzan berkumandang
Aku
tidak begitu peduli atas panggilanmu
Tanpa
memikirkan urusan akhirat
Ya
Rabb.
Terkadang
diri ini begitu bodoh
Yang
seringkali meninggalakan perintahmu
Hanya
karena menuruti godaan syaiton
Apalagi
disaat aku bahagia
Aku
begitu mudah berpaling darimu
Padahal,
aku tau
Kebahagiaan
ini hanya sementara
Sejatinya
di dunia ini tidak ada yang kekal
Ya Rabb,
Sulit
hati ini untuk selalu bersyukur kepadamu
Bersyukur
atas kesempatan hidup ini
Kesempatan
untuk memperbaiki diri
Agar
menjadi manusia beruntung kelak di akhirat
Ya Rabb,
Ampunillah
segala salah khilaku
Aku
hanya seorang hamba lemah
Yang
penuh dengan dosa
Bimbinglah
aku kejalan yang lurus
Agar
kelak aku menjadi manusia beruntung
Yang
dapat membawa Ibu bapakku ke jannah mu.
48.
Rindu
menanti
Hujan tidak lagi
meneteskan airnya
Sang
surya terus memunculkan sinarnya
Kesunyian
malam begitu terasa
Hari
haripun kian berlalu
Tak
sedikitpun aku mendengar kabarmu
Beriringan
dengan detik yang silih berganti
Hati
ini sangat merindukanmu
Sepi
sendiri tanpa dirimu
Batinku
menjerit kala mengingatmu
Wahai
hembusan angin pagi
Sampaikan
salam padanya
Hadirnya
selalu kunanti
Kusemat
namamu dalam doa
Rinduku
menantikan dirimu.
49.
KARYA :
SONIATRI WULANDARI
KAU
YANG TELAH TIADA
Kutitipkan rindu di dedaunan
dekatrumahmu
Kuharap angin tak gugurkan dahan
dahannya
Engkau yang berbaring di bawah
cahaya fajar dan senja
Syukurku menjadi
bagian hidupmu
Beristirahatlah
dengan damai
Pagi
ini kutinggalkan
Dirimu
bersama surat surat agung
Sebagai
pengganti tidur panjangmu.
50. Cinta Dalam Diam
Dari sekian banyak orang yang
dapat kulihat
Namun, mataku hanya ingin
melihatmu
Dari sekian banyak suara yang ada
Namun, telingaku hanya ingin
mendapatkanmu
Tapi sayang, aku terlalu takut
tuk mendapatkanmu
Takut akan penolakanmu
Entah sampai kapan aku akan diam
Menyimpan cintaku dalam dalam
Membisu seribu bahasa di depanmu
Dan menerima rasa sakit di hati
Mungkin...
Aku hanya mampu mengharapkanmu
Dalam mimpi dan doaku setiap hari
Maafkan aku yang diam diam...
Memperhatikanmu. Mengambil
fotomu,
Memuji dirimu, mengharapkanmu,
mengagumimu
Dan mencintaimu..
51.
KARYA
:JUNTANTI LUSIAWATI
SAHABAT
KU RINDU
Saat rembulan tak ditemani
bintang – bintang
Malam pun akan semakin suram
dengan terjangan angin malam
Namun, kau datang membawa
kehangatan
Saat hati ini merasa sedih
Bahkan angin pun tak dapat
membawa pergi kesedihan ini
Kau datang membawa sejuta candaan
yang dapat membawa pergi kesedihanku
Dan membangkitkan tawa cerita di
wajahku
Sahabat
Ku rindu saat – saat seperti itu
Ku rindu semua tentangmu
Candaanmu, senyumanmu, tawamu,
pelukanmu
Bahkan kesedihanmu pun aku
merindukannya
Aku tau, pasti kau disana bahagia
Tapi aku hanya ingin berkata
“ sahabat ku rindu dirimu..
kembalilah kepadaku”.
52.
KARYA :
FIEKE ANGELINA MANGUNDAP
UNTUKMU
Tempat yang berbeda, waktu yang
berbeda
Tapi cintaku benar adanya
Bahkan hanya dengan aromamu yang
berhembus oleh angin, aku tau itu kau
Tapi aku tidak tau
Sejak kapan kau berada di dalam
hatiku
Aku tidak tau
Alasan kenpa hatiku berdebar saat
melihatmu
Kau mengabaikanku, kau melupakan,
tidak apa
Aku akan menunggumu sampai kau
mengingat diriku
Dan pada akhirnya kita bersama
Pada tempat yang sama, waktu yang
sama
Dan aku selalu bersama.
53.
KARYA :
DEWI SAITRI
JANGAN MENYERAH
Janganlah engkau
tertidur dalam perjalanan
Karena masih ada
satu juta mill yang harus kita tempuh
Bermill – mill
di depan kita
Yang kita
perlukan hanyalah
Dibangunkan
secara kasar untuk ketahui kita cukup baik
Bilang, lalui
hal tergelap dari harimu
Surga, hanya sejarak
satu kesedihan hati
54.
KARYA:LATIFAH BUDIARTI
SMA
GUNNUNG
Dingin... Sejuk... udara suasana
pagi
Namun prinsipku tetap bertahan
Mencari, menuntut ilmu demi masa
depan
SMA-ku dua tahun sudah kulalui
Dua tahun sudah aku disini
Hingga saat ini aku sedang berjuang
untuk kelulusanku
Dan menggapai semua cita – cita
dan masa depanku.
55.
KARYA :
SEPTIAN RIFKI CAHYA DWI PUTRA
BINTANG
Malam terasa indah karena
hadirnya sang bulan dan bintang
Namun diantara bintang – bintang
yang bersinar, kutemukan satu bintang
Yang bersina paling terang, dari
hamparan luas sang langit
Aku hanya menatap satu bintang
itu
Ketika
aku menatapnya
Seakan
– akan ia mengerti semua yang kurasakan
Semakin
dalam aku menatap sang bintang
Diam
– diam akupun mulai mengagumi sinarnya
Aku sangat menikmati keindahan
sinarnya
Sehingga setiap malam aku hanya
diam menatapnya
Ketika aku menatap sang bintang
Aku merasakan suatu hal yang
berbeda
Diam
– diam aku mulai memiliki hasrat untuk menjadikannya
Sebagai
bintangku, bintang kesayanganku
Aku selalu berusaha agar dapat
menjadikannya
Sebagai
bintang kesayanganku
Dan waktu terus bergulir, hingga
akhirnya
Ia menjadi bintangku
Dan kini ialah yang selalu
menemaniku setiap malam
Dan masuk ke dalam mimpi –
mimpiku.
56.
KARYA :
IDA MAYA LESTARI
TEMAN
Engkau bukan hanya sekedar teman
bagiku
Tapi kau adalah teman sekaligus
sodara
Engkau tempat untuk aku
bercerita, tempat aku mengeluh
Tentang suka maupun duka
Kau hadir setiap aku ada masalah
Kau hadir untuk menghiburku
Dan kau hadir untuk menyemangatiku
Terimakasih teman
Aku tak akan melupkanmu.
57.
KARYA :
NANA SABRINA RAMADANI
HARAPAN
Tiada keraguan bagiku untuk
menimba ilmu
Walaupun beban dan masalah selalu
menganggu
Tak menjadi pikiran yang terus
membelenggu
Oh harapan...
Apakah aku akan menjadi pemuda
yang sukses
Apakah aku akan menjadi pelajar
yang berkualitas
Jika tidak bagaimana akan nasib
bangsa ini
Tanpa penerus bangsa yang
berwibawa
Oh harapan...
Aku ingin bangsa ini tetap
bertahan
Dengan adanya kejujuran dan
keadilan
Tidak mementingkan uang daripada
prestasi
Maka semuanya akan musnah dan
mati
Oh harapan..
Tolong hidupkan kembali bangsa
ini
Bangsa dimana prestasi selalu di
nomor satukan
Tanpa adanya sogokan dan paksaan
Demi anak bangsa yang haus akan
pendidikan.
58.
KARYA :
USWATUN KHASANAH
SEKOLAH
Disinilah aku tempat mencari ilmu
Tempat aku bermain
Tempat aku bercanda
Mendapat rasa suka dan duka
Belajar tentang apa itu
solidaritas
Belajar menghargai pendapat
Belajar mengetahui tentang ilmu
pengetahuan
Belajar tentang dihormati dan
menghormati
Mengerti arti tanggung jawab
Mengerti tentang kedisiplinan.
59.
KARYA :
EVA DWI SUGIARTI
SAHABAT
DI BALIK LAYAR
Kau tau? Aku sangat beruntung
bisa bertemu denganmu
Bersamamu aku merasa nyaman
Awalnya aku tak mengerti
Bahwa rasa itu ada untukku
Karena yang aku tau
Aku tak ingin kehilanganmu
Tapi itu semua hanya kosong
belaka
Hingga pada waktunya
Kamu adalah sahabat di balik
layar
60.
KARYA :
RIKI ZAKARIA
RASA
YANG SUDAH TAK BERARTI
Bagaimana rasanya sebuah mimpi
Seperti aku yang berjaga di tengah
malam
Lagi tidak bisa menggambarkan
Bagaimana dingin menguasai
udaraku
Nafas tersendat melewati
kerongkongan nan kering
Mata berkelana, melewati pekat
malamku
Namun lelah berlalu lama
Melupakan rasa bernama gembira
Kini, kataku semakin kacau
Kalimatku tak lagi mengerti.
61.
KARYA :
SITI KARIMAH
IBUKU
Ibu....
Di senyumanmu ada lelahmu
Siang malam bekerja tanpa rasa
letih
Selalu tanpa henti
Hanya untukku
Ibu..
Tetap sabar dalam menghadapi aku
Tetap memaafkan kesalahanku
Mengobati ketika aku sakit
Mendorong saat aku tidak berdaya
Terimakasih Ibu atas jasa –
jasamu.
62.
KARYA :
YULI SUSANTI
KAMU
Andai saja waktu dapat diulang
kembali
Ingin sekali rasanya aku
mengulang masa ketika bersamamu
Masa – masa yang indah
Masa yang penuh dengan canda tawa
Tapi...
Sekarang aku sadar masa itu
Tidak akan pernah kembali
Karena sekarang kamu bukan miliku
lagi
Dan seandainya saja kamu tau
bahwa aku masih berdiri disini
Dengan perasaan yang sama
Perasaan yang sama seperti dulu
Perasaan masih mencintaimu.
63.
KARYA :
M HILAL BASTOMIAJI
CERITA
ITU
Detik demi detik kulalui
Menit demi menit kuhayati
Kish nan indahku beri
Dan cerita lucu ku lewati
Kala senja menyingsing
Cerita itu mulai sirna
Bersama sinar sang surya
Dan kilau cahaya di lautan
Terlalu indah untuk menjadi
kenangan
Tertulis
indah dalam suratan
Tertulis
indah dalam takdir ingatan
Dan
teringat dalam sebuah kehangatan.
64.
KARYA :
LUSI MOLINA
CINTA
Limbah
hitam penuh duka
Menerpa
jiwa, mengguncang pilu
Rada
sangka tergores luka
Saat
hati disayat
Luka
datang menghujat hidup penuh misteri
Tiada
asap penuh api
Tiada
pelangi tanpa fajar
Sungguh cinta membawa cerita
Penuh
sandiwara belaka
Sungguh
cinta membawa duka
Kala
saling tak percaya
Ingin ku kikir semua kenangan
Namun
serasa tak berdaya dan misteri
Coba
ku rangkai rangkai kembali
Kisah
lampau yang hampir berlalu.
65.
KARYA:
RENALDI DWI RAMADHAN
KEBERSIHAN
SEKOLAH
Aku
duduk dibawah lindungan pohon yang lebat
Didepan
kelasku yang bersih
Ditengah
taman indah tercinta yang selalu aku rindukan
Buku
kutatap dalm-dalam
TIap
huru yang berbaris akan menjadi ilmu yang ku lahap
Sungguh
mMenyenangkan, membaca ditengah suasana damai nan bersih seperti ini
Kadang
rasa bosan datang dengan segudang tugas yang memutarbalikan akal
Hingga
kadang, ingin rasanya tak sampai ke sekolah ini
Jauh
memandang ke sisian sekolah
Inilah
tempatku menuntut Ilmu
Berlatih
menjaga kebersihan
Berlatih
menjaga kedamaian
Berlatih
menempa jiwa
66.
KARYA: M. KHOERUL SHOLEH
AKU YANG
DIANGGAP HINA
Aku hanya tak bisa merasakanya
Telah terlalu sering mengalami hal serupa
Mulutku terus saja ku coba kunci
Untuk tidak mengeluarkan sebuah caci
Kat kata terus rapalkan
Untuk bertahan di waktu sekarangIni tidak terlalu lama
Untuk aku orang yang terbiasa dengan perlakuan sama
Aku memang bukan orang yang sempurna
Namun pandangan hina telah menjadi hal biasa
Semoga ini hanya prasangka
Namun aku tetap tak bahagia
67. KARYA:
YON ANDI SANDRIO
SEPERTI CINTA
Seperti dia aku pernah mencoba menerimanya
Seperti halnya cinta yang sering menutup mata
Seperti dulu aku menunggumu yang pergi dengan begitu
lamanya
Akulah cinta itu, yang buta karna dirimu
Akulah rasa yang salah
Yang serindumu tanpa lelah
Cinta yang kau tawarkan
Begitu erat membuatku bertahan
Hanya karna cinta
Yang tak pernah benar benar kau berikan
Membuatku enggan untuk menghilang
Seperti cinta, aku tak pernah mau pergi
Seperti cinta, aku ingin bertahan umtuk
Seperti dia aku pernah mencoba menerimanya
Seperti halnya cinta yang sering menutup mata
Seperti dulu aku menunggumu yang pergi dengan begitu lamanya
Akulah cinta itu, yang buta karna dirimu
Akulah rasa yang salah
Yang serindumu tanpa lelah
Cinta yang kau tawarkan
Begitu erat membuatku bertahan
Hanya karna cinta
Yang tak pernah benar benar kau berikan
Membuatku enggan untuk menghilang
Seperti cinta, aku tak pernah mau pergi
Seperti cinta, aku ingin bertahan untuk sekali lagi
68. KARYA:
ANDINI FEBRIANA PUTRI
KASIH MUNGKINKAH KEMBALI?
Kasih mungkinkah kembali
Kembali warnai indahnya hari
Kasih akankah kembali
Temaniku dalam sepi
Kasih ingatkah dulu
Semua terlalui dengan canda
Aku rindu candamu
Yang selalu jadi canduku
Semuanya indah bagai pelangi
Dan sama bahkan persis seperti pelangi
Datang sekejap lalu pergi
Singgah sebentar sebagi pelipur hati.
69. KARYA :
RINI KHSRISMA LESTARI
SALAHKAH?
Salahkah aku
Jika aku menyukaimu
Tapi...
Tak kunjung berani untuk mengadu
Salahkah aku
Jika aku slalu
sungkan berbicara denganmu
Karna aku
takut
Kau tau gerak
gerikku
Bahwa aku
menyukaimu
Salahkah aku jika
Aku berusaha menutupi rasa
Dengan raut wajah seperti tak ada rasa
Tak perlu kau
tau rasaku
Jika itu hanya
membuatmu jauh dari hadirku
Cukup aku yang
merasakan kehadiranmu
Dengan rasa
yang melampaui batas ini
Tak ada yang
salah bukan?
Jika aku
menaruh rasa
Tapi kau sendiri
tak mengetahuinya
Mencintaimu dalam diam itu cara terbaikku
Meski harus mengorbankan sebagian raga
70. KARYA:
INDRI RISKIANA
SEMPURNA
Sebaik baiknya kamu
Seburuk buruknya kamu
Tuhan akan mengirimkan seseorang untukmu
Yang kelak menjadi lengkap kekuranganmu
Menjadi genap untuk seluru ganjilmu
Karena hitam tak selalu kelam
Dan putihpun tak selalu menyenangkan
Jadilah indah untuk sesuatu yang indah
Yang pada akhirnya diaminkan tuhan untuk sebuah
bahagia
71. KARYA:
ATIK ASTIYANI
KANGEN
Kau takan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau takan mengerti segala lukaku
Karna cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tungku tanpa api
72. KARYA:TORIKOTUL
JANNAH
RESAH
Sejauh
mata memandang hanya bayangan mu yang terkenang....
Hadirku begitu
mewarnai hidupku...
Meskipun awalnya kita berteman dan dengan canda dan
tawamu membuatku terasa terhibur ...
Di saat
terjatuh kau mencoba membangkitkan...
Disaat ku marah kau coba redamkan
Dan di saat resah kau coba tenangkan ...
Berada di
samping mu begitu nyaman ku rasakan...
Tak percaya
tapi itu kenyataan...
dan pada akhirnya kini timbul rasa sayang
dan takut ku
kehilangan....
73. KARYA
:NURHIKMAH
APA ITU CINTA
Cinta yang dulu menggebu, bisakah kini cepat berlalu?
Lalu, seperti apakah cinta itu?
Apakah seperti es yang perlahan melebur menjadi air
Apakah seperti kayu, yang perlahan terbakar menjadi
abu
Lalu, matamu yang dengan gampangnya menengok eloknya
wanita lain
Dan kemudian wanita menjadi layaknya seorang pengemis
Hanya untuk pria yang begitu egoisnya
Dan kemudian mereka itu hanyalah budak cinta
Hanyalah hasil dari kebodohan atas nama cinta
Perbudakan yang tiada ujungnya dari sang pengemis
74. KARYA:TEGUH
INDRA S
AKHIR
Aku hanya terdiam,
Ketika melihat mereka,
orang_orang yang bodoh menenggak segelas racun.
Aku hanya terdiam,
Melihat mereka, orang_orang yang menusuk tubuhnya
sendiri debgan pedang yang tajam.
Sekali lagi aku hanya terdiam,
Menyaksikan mereka yang bodoh saling memotong kepala
satu sama lain.
Dan untuk pertama kalinya,
Aku tertawa keras.....
Hahahahahahaaaaa...........
Menyaksikan mereka, orang_orang yang sangat bodoh
mengakhiri hidup mereka sendiri.
75. KARYA:MUKROMIN
PESAN MALAM
Angin mulai membawa tubuhku perlahan
Dalam sunyinya malam dan waktu
Jiwa ini terasa melayang
Tidak jelas arah yang di tuju
Raga ini terus
melayang
Dan aku hanya
berpasrah
Sekejap aku
coba merenung
Apa yang
seharusnya terjadi?
mungkinkah malam sedang mencoba menyadarkanku?
Apakah malam sedang menyampaikan pesan dari tuhan
untuku?
Agar jiwa ini tidak terombang ambing dalam kegelapan,
Agar jiwa ini kembali berjalan dalam kebenaran?
76.
KARYA: BAYU
FAJAR LISTIYANTO
MASA REVOLUSI
Indonesiaku menderita
Bahkan diambang kehancuran
Apakah negara ini ingin
merdeka?
Tentu jawabannya Iya!
Untuk mencapai kemerdekaan diperlukan
pengorbanan
Pengorbanan dari para
pahlawan
Sungguh negara ini tidak
siap untuk dijajah
Tapi siap untuk merdek!
Ayo kita satukan tekad dan
kekuatan
Demi satu tujuan
Merdeka atau.....
Mati!
77.
KARYA: ANIS
YULIA WATI
SAHABAT YANG JAUH
Terpantau jauh jarak antara
kita,
bagaikan jarak antara Asia dan Australia
namun apa daya tuhan memisahkan kita
, dilaut Jawa setelah kita
lulus SMA
berat rasanya kita berpisah,
seakan dunia runtuh terpecah belah
, tapi itulah adanya.
harapanku kau selalu ingat
dengan ku
walaupun kita tidak tahu
kapan dapat bertemu namun percayalah aku menunggumu.
78.
OLEH: AYU
SUSSILOWATI
SENJA
Kedatanganmu selalu ku
tunggu...
Keindahanmu selalu
mempesona...
Kehadiranmu yang menawan
itu, selalu membuat hati siapapun takjub saat melihatmu...
Kau tau caranya berpamitan..
Dengan indah kau melepas
kepergianmu..
Membuat aku merasa
kehilangan...
Membuat penglihatanku ini
membekas..
Hingga aku tak sabar ingin
melihatmu lagi..
Senja... Aku Rindu... Aku
akan selalu menanti kehadiranmu lagi..
Walaupun lama dan mungkin
kau takkan pernah hadir lagi...
79.
KARYA : SAHRUL
GUNAWAN
TEKAD API
indonesiaku menangis bahkan diambang
kehancuran apa harapan negri ini telah hilang?
Lalu siapa yang akan jadi penyelamat
Generasi muda apa kau telah
mati apa kau telah melupakan negri ini bangun-bangun...
Tanah air ini membutuhkan
kalian
Penjajah telah tiba siap untuk menghancurkan
negri ini dan siap menguasai negri ini ayo generasi muda bangkit
Apa kau takut untuk melawan.jangan takut kau
tidak sendiri kawan kami adalah saudaramu ayo kita satukan tekad
Kita kuat jika bersatu namun
kita lemah jika sendiri kita ini ibarat sapu lidi lemah jika sendiri tapi kuat
jika di satukan
80.
KARYA: AHMAD
RIZKY AMINULLOH
KEBEBASAN
Apa tu kebebasan...
Apakah kebebasan itu hal
yang paling penting atau hal yang dapat merusak manusia Apakah Negara ini sudah
bebas?
Tentu negara ini belum bebas. Bebas dari
kemiskinan, korupsi, kolisi, dan nepotisme.
Mengapa ini terjadi pada
negriku
mengapa negriku di pimpin oleh para iblis
Apa kesalahan negriku tuhan?
Apakah hal ini menjadi
takdir ku?
Hidup di negri yang diambang
kehancuran
Negeri ini butuh perubahan.
Ayo generasi muda bangkit!
Ayo kita ubah nasib negri
ini
supaya setiap orang dapat
meraih kebebasannya
AMIN...
81.
KARYA: EVA
SAFITRI
PAGI NAN CERAH
Mentari mengintip di ufuk
timur
Rona merah kuning menyimak
cakrawala
Memanggil dunia kembali
bergelut
Bertiup sepoi-sepoi
Membangunkan pohon-pohon
seribu
Meniup hawa sejuk dingin
menyegarkan
82.KARYA:NOVITASARI
SAKIT
Tubuhku tak berdaya saat sakit melanda...
Ku coba mengusir tapi aku
bukan penyihir
Ini semua mungkin ujian dari
tuhan
Karna tuhan selalu punya
jalan
Mungkin dengan cara ini
Dosa doaku bisa terhapus
Walau banyak dosa
Tuhan ingin kita taubat
Sakit yang kurasa
Takan ku biarkan orang lain
mengerti
Karna aku tidak ingin orang
lain terbebani
82.
KARYA:USWATUN
KHASANAH
IBU
Ibu engkau tak pernah lelah
Pagi,siang,sore dan malam
Engkau pergi bekerja
Untuk makan sehari-hari
Ibu cintamu bagaikan pelangi
Penuh warna dan warni
Kasih sayangmu padaku
Sedalam lautan biru
83.
KARYA:INDRA
NURCAHYANTO
KEBANGKITAN GENERASI MUDA
Indonesiaku..
Inilah negeri yang kaya akan
sumber daya..
Warisan para leluhur
bangsa..
Tapi mengapa generasi muda
kini miskin akan nilai moralnya..
Apakah nilai moral bangsa
ini sudah mati ataukah hilang di telan bumi..
Kau tak tau seberapa besar
pengorbanan para pejuang bangsa ini..
Darah bercucuran di medan
perang demi satu tujuan..
84.
MERDEKA ATAU
MATI..
Aku rindu akan kejayaan masa
lampau..
Masa dimana para pemuda
memiliki tekad api di dalam jiwanya..
Apakah sejarah itu akan
terulang kembali..
Hanya generasi muda yang
dapat menjawabnya..
Bangkitlah generasi muda...
Bangkitlah..
Tanah air ini membutuhkan
tekadmu..
Wujudkan keinginan bangsa..
Bersama-sama kita wujudkan..
Ramalan menjadi sebuah kenyataan..
85.
KARYA: INDAH
ULFIYANI
ABOUT YOU
Masa itu perihal tentang mu
mulai pudar
Rona wajah yg mulai Bersinar
Kini kembali pudar
Karena masa ini,kau coba
usik lagi
Hingga luluhkan kembali,
hati yang mati
Paradigmaku , kau kembali
,tidak seperti masa itu lagi
Tapi kau ulang kembali
Bodoh...Bodoh..Bodoh...
Benci rasanya kau kembali
ulang
Dan kedua kalinya tinggalkan
kenangan
Lisan dan hati mulai perang
Menyesali apa yg diulang
Entahlah, realitasnya detik ini pun kau
masih dalam lamunan
Harus di masa mana lagi kau hilang peran
Entahlah,Detik ini pun kita masih egois
Enggan menyapa bila berlintas
Bagai orang asing dengan sejuta kenangan
Ingin ku luahkan semuaa
tapi tak pernah diberi masa
Ingin ku berterus terang
Tapi tak diberi peluang
Ya allah
Kini Aku tak peduli lagi
Siapa yang akan kau
takdirkan
Entah seorang di masalalu
Entah seorang di penantian
Atau bahakan seorang yg belum ku ketahui
sebelumnya
Dengan siapapun itu
Jika datangnya membuat dekat dengan Mu
maka satukan kami
86.
KARYA:ANITA SARI
SAHABAT
Sahabat kau selalu ada untuk
ku
Di saat aku sedih kau juga
ada di samping ku di saat aku bahgia kau juga ada untuk ku
Wahai sahabt..........
Kau memang yang terbaik
Sahabat kaulah sahabatku
Orang yang selalu
mendengarkan curhatan ku
Sahabat semoga kita tetap
bersama
Best friend forever
87.
KARYA:ANTON
ROFI'I
NEGRIKU
Lambaian padi yang mulai
menguning
Menyapa dengan senyuman
Nyanyian burung yang
menggema
Kudengar sayup merdu bersama
angin
Oh indonesiaku.....
Keindahanmu.......
Tak akan habis dimakan
waktu..
Keelokanmu....
Di akui bumi setiap penjuru
88.
KARYA: SALSA
MONIKA
PERJUANGAN
3 tahun telah kulalui
Tiap canda tawa ada masanya
Tiap goresan tinta mewarnai
setiap langkah yang kulalui
Ketukan setiap langkah yang
kulalui mengajarkanku apa artinya perjuangan
Lantuntan doa yang terucap
setip sujud yang mengiringi
perjuanganku
Ada doa yang tersembunyi
nampaknya
Disetiap langkah dan
perjuangan yang kulalui yaitu
Doa seorang ibu
Senyuman yang merekah
diwajahnya
Adalah salah satu semangat
dalam hidupku
89.
KARYA: ANIS
SAKINAH
YA ALLAH, YA TUHANKU
Aku takut melakukan
kesalahan lagi...
Aku sangatlah takut akan
dosa yang pernah aku lakukan...
Bimbing aku ya allah...
Tolonglah aku minta
kepadamu...
Udah sering aku melawan...
Udah sering aku marah...
Udah sering aku
menghindar...
Atas semua yang kau berikan
kepadaku...
Maafkanlah aku ya allah...
Ampuni aku ya allah...
Tuntunlah aku ke jalan
kebenaranmu.
90.
KARYA:IYULIA DWI
ENDANG TETI.A
HEMBUSAN CINTA
Pada dasarnya kehidupan itu
Hanyalah selangkah kaki kita
Dan pada dasarnya
Hidup itu bagaikan sekedipan
mata
Hanya saja kita tidak
menyadari semua itu
Dan apalah arti cinta
Cinta itu hanyalah gerakan
angin yang kita rasakan
Terkadang tidak menentu arah
angin itu
Terkadang besar dan
tetkadang juga kecil
Angin itu bergerak dengan
kencangnya
Memaksa untuk segera menepi
Singgah lebih lama
91.
KARYA: REZA
ZIDAN
MALANG
Mengapa ini terjadi kepada
ku?
Apa kesalahan ku?
Apakah pintu tobat sudah
tertutup?
Apakah kesempatan sudah
tidak ada?
Mengapa saya melakukan
kejahatan
Apakah ini sudah menjadi
takdir ku?
Melakukan kejahatan di ahir
hidup ku
Aduh malangnya nasibku
Sekarang saya hanya menunggu
Hidup dineraka atau di surga
Semoga dari pengalaman saya
bisa diambil hikmahnya
AMIN....
92.
KARYA:ANDINI FEBRIANA PUTRI
JAUH
Tatap matamu masih terbayang
jelas diingatanku.
Kamu takan pernah digantikan
oleh sosok lain, karna kamu hanya satu.
Rintik hujan kala itupun
takan pernah kulupa, saat yang begitu romantisnya kita lalui berdua.
Andai kamu tau, saat itu aku
berharap tuhan melambatkan waktu agar aku tetap terus bersamamu.
Tapi apalah daya
kita,mungkin tuhan memutuskan untuk menjaukan kita. Atau Lebih tepatnya kamu,
yang ingini kita jauh.
93.
AKU YANG SALAH
Rasa itu terus membanyangi
pikiranku
Rasa bersalah yang terus
saja ada dibenaku
Dulu kukira aku telah kau
maafkan
Tapi kusalah, ucapanmu benar
kau wujudkan
Aku masih ingat apa yang kau
katakan
Salahku yang tak
menghiraukan
Kini hanyalah penyesalan
yang kurasakan
Kau pergi tinggalkan
kenangan
Benar katamu,
Tak ada asap jika tak ada
api
Salahku main api dihubungan
ini
Aku masih ingin kau temani
Tapi kusadar kau telah benar
benar pergi.
94.
KARYA:VIVIE
WULANDARI
AJAKAN ALAM
Saat ayam jago mulai
berkokok
Matahari pun mulai
meninggikan sinarnya
Kicauan burung ikut menyrtai
Ku buka jendela kamar ku
Hembusan angin mulai masuk
Ku dapati pemandangan yang begitu indah
Langit yang cerah
Pepohonan yang bergoyang pasrah
Seakan mengajak ku keluar rumah
Untuk berbaur dengannya
95.
KARYA: BUSTANUL
ARIFIN
RINDU
Di keheningan malam
Kutatap sudut kamarku
Seolah bayanganmu
Hadir di malam ku dengan
penuh cinta
Jarak di antara kita
Terlalu jauh
Ku hanya bisa menatap
bayangan semu wajahmu
Mungkin kau saat ini
Telah tertidur lelap
Aku inginkan engkau disini
96.
KARYA:NOVITASARI
SURAT CINTA
cerahnya suasana pagi..
mentari tersenyum bersemi..
bunga2 mekar mewangi..
bangkitkan semangat diri..
kunikmati indah'y pagi ini..
kududuk diteras seorang
diri..
pak pos datang menghampiri..
memberi surat padaku lalu
pergi..
wahai surat cinta dari siapa
ini..
gumanku dari dalam hati..
harum dan bergambar hati..
sungguh indah sekali..
gemetar tangan ini..
rasa'y seperti mimpi..
baca isi surat cinta ini..
ternyata dari yang
kucintai,,
97.
KARYA:RIZKI ZAKARIA
SAPUTRA
NEGERI HUKUM
Begitu
Lucunya Bangsa dan negeri ku ini.
Aku
ingin tertawa menertawai hukum negeri.
Tapi,aku
takut akan kaum yang berlaga mengerti.
Sesungguhnya
kaum itu hanya perusak negeri.
Begitu
Lucunya Bangsa dan Negeri ku ini.
Hukum
deperlakukan seperti tong kosong yang berbunyi.
Penegak
hukum pun sudah tak punya budi pekerti.
Kaum
kecil seperti kami,bagai keladi yang tidak punya nyali.
Sedangkan
mereka kaum milenial yang punya segalanya dari merusak negeri.
Diperlakukan
bagai kekasih pujaan hati.
Kami
kaum kecil berbuat kesalahan sekecil biji padi,dihakimi dengan seenak hati.
Mereka
kaum tinggi berbuat kesalahan sebesar matahari,hanya diadili dan tidak diberi
sanksi.
Apa
ini yang disebut negeri hukum?.
98.
KARYA:VINA ENDRIYOLA
EGO
Rasa
suka duka
Semata-mata
saksi tanpa tanda
Beranda
rumah penuh tanaman
Seakan
hati tentram
Tak
ada lelah
Tak
ada patah
Gotong
royong jadi semangat
Seakan
hati rakyat telah terpahat
99. IMPIAN
Keinginan
akan kemajuan
Keinginan
akan kesejahteraan
Takan
lupa tentang asal usulnya
Tentang
adat budaya
Terbesit
harapan untuk siranpog terpancar
Semoga
terbinasakan buta bangku ajar
Terbinasakan
kerja kasar tanpa bayar
Hingga
rakyat tahu rasa adil yang hampir pudar
100.
KARYA:
DAVID PRASETYO
BAHAGIA
ITU
BERSYUKUR
Pelangi
datang dan pergi
Langit gelap datang dan pergi
Namun,ternyata kebahagiaan itu
Tidak bergantung pada langit
Yg berwarna atau langit yang gelap
Bahagia itu adalah
Ketika hati kita selalu bersyukur
101.
KARYA: AZAM MULYANA RIZKY
HARAPAN
Bulan tak lagi menampakan sinarnya
Bintang pun terjatuh
Tapi harapan muncul kemudian
Dikala kamu pergi, Dikala kamu menyerah.....
Itu kamu..... Tapi aku tidak
102.
KARYA:INDAH
RIYANTI
IBU
Ibu...
Sungguh besar jasamu
Engkau telah mengandungku selama 9 bulan
Engkau yang melahirkanku dan menyusuiku
Menjaga serta merawatku dari kecil hingga aku
besar
Mendidikku agar menjadi anak yang baik
Memberi kasih sayang yang tulus kepadaku
Ibu...
Engkau adalah penyemangatku
Engkau bagai cahaya kehidupanku
Belaianmu yang lembut
Cintamu yang tulus
Pengorbananmu yang besar
Tak kan bisa ku lupakan
Ibu...
Terimakasih atas semua jasa-jasamu
Terimakasih atas semua kasih sayangmu
You are my hero
103.
KARYA:JAKA ANDI MAULANA
RASA INI
Hembus
angin terasa menyapa..
Menerpa bunga di tengah jiwa..
Kian berkuasa merambah penuh daya.
Dia,, sebuah cipta Nya yang kini ku puja.
Tak perlu tanya apa dan mengapa..
Karena aku tak tau jawabnya.
Yang ku sadari
hati ini semakin tak berdaya..
Berdetak kencang saat ku lihat senyumnya..
Ku temukan sebuah makna di abstraknya rasa..
Mungkin kau berfikir sama atau bahkan tidak. .
Aku takut bila rasa ini tak di ridai Nya
Aku tau waktunya tak tepat bila harus mencinta.
Jika lau senja dapat
berkata..
Pastilah tau
dia yang bertahta.
Jika lau fajar dapat merasa..
Tentu lah sadar akan rasa yang ku simpan untuknya
Bila mana matahari
telah menyinari.
Tetap lah ini terus ada di relung hati..
Seperti altar bintang yang membentang
Ku ingin rasa
ini tetap terang..
Dan telah ku
titipkan harapan Dan doa
Saatku bersujud di tengah malam..
104.
NKRI HARGA MATI
Negriku deyut nadiku..
Kan terbela samapi jantung tak lagi berpacu
Negriku hembus
nafas ini..
Kan ku jaga sampai helaan mafas terakhirku..
Negriku jiwa ragaku..
Kan ku kenang
sampai akhir hayatku..
Tak perduli, peluru menghujamiku..
Detum meriam menghempas ragaku..
Bahkan sebuah pedang memutus leherku..
Tetap kau lah negriku.
Tempatku, rumah
untuk hidupku..
Angin peperangan kian bergemuruh..
Sebuah tugas suci yang kan di hadapi.
Di setiap tetesan keringat
tertuang sebuah
semangat..
Hancur, lebur, tersungkur
Tak jadi masalah untuku..
Silakan kau kuras habis darah ini.
Kau patahkan
tulang belulang ragaku ini
Tapi pantang bagiku tuk berlutut di hadapanmu
Karena merah
darah ini.
Dan putih
tulang ini..
Kuserah kan tuk merah putih di langit nusantara..
105.
MENTARIKU
Sebuah tatanan yang kini menuai syahdu..
Kabut kabut fajar pun tak mampu menghalangi..
gelapnya tengah malam pun seakan musnah nan sirna
Ketika sebuah sinarnya mulai merambah lembut.
Ku yakin siapa pun tak dapat berpaling..
Ku yakin saipa pun takan sanggup memalingkan mata
Alunan senyuman
mulai menyapa..
Seringkali aku terdiam menatap tanpa tujuan..
Dan lagi- lagi sinar itu menyilaukanku..
Membuta kan mata, menghujam rasa, dan marasuki alam
fikirku
Aku terhinoptis dalam dimensi cahaya..
memaksa ku tuk
terpesona dalam kilatmu..
Menerima setiap pacaran ultramu..
Yang takan redup meski malam kan tiba..
Tetap memancar,
dan bersinar di dalam sukma.
106.
CINTA
LAMA
Langit sendu masih menghiasi diri ini
Seakan Tak mau lagi menuai rindu dalam kalbu.
sungai rasa ini masih
bermuara di samudra hati yang
sama
Yang telah kau titipkan bahtera cinta untuk terus
melaju di dalamnya
Debur obak di
dalam hati datang menghampiri
Dengan Badai kecewa yang seakan terus mengebu.
Aku lupa saat di mana rasa ini ada..
Aku tak kuasa saat
kau pilih melangkah pergi..
Tak dapatku genggam lagi kalbu mu..
Namun tanpa
sadar lintas bayangmu tersimpan..
Sebuah kegagalan
yang ku dapatkan..
Kekecewaan
tanpa arah..
Meredam hati untuk sulit melangkah
Senja senja terlewati..
Dengan sisipan
bayangmu di pojok hati.
Rasa ini terbakar oleh api kekecewaan yang dalam.
Namun tetap.
kau masih mawar
yang tertanam..
Tumbuh subur tak kenal masa..
Acap kali tutur ini berdusta..
Tat kala rasa ini bergejolak
Seakan membukam tahta mulut ini tuk berkata
Karena
dirimu masih ku cinta.
107.
LUKA
DALAM
Jika lamunanku terus membelenggu.
Terselimut duka di kabut senja.
Aku terdiam saat alunan dengung seakan meluka.
Terus berbisik mengugah tanpa harmoni.
Ini aku dengan
anak panah di dadaku..
Yang kian Tertancap lurus kasapmata..
Tak dapat ku teteskan merah darah di tubuh ini
Takan ada lagi air penyesalan yang menetes pilu...
Karna ku tau itu takan merubah sesak yang terus
mencekik....
Hanya alunan hinamu
yang ada diimaji..
Sudahkah kau lelah untuk terus memaksaku menyantap
hati ini..
Kini aku terdiam merintih tanpa goresan
Karena kalbu ini
lah yang terus berdarah..
108.
KARYA: HOLILA ROSSE WILDE
PENGADILAN
Hina sudah jiwa ini,
Menatap langit pun tak kuasa.
Berpasang mata mendelik jijik,
Tiada beri ampun pada terdakwa.
Tanganku sudah ternoda;
Tidak lagi putih dan kian kusam.
Malaikat mencaci, iblis tertawa.
Tiang gantung pun menjadi jawaban.
109.
KARYA: INDRIANA SAPUTRI
Kau yg mengajariku arti sebuah kesabaran
Kau yg mengajariku arti sebuah penantian
Tanpa ada kata lelah sedikitpun
Tetapi...
Setelah ku berusaha sebisa mungkin
Sekarang...
Engkau menghilang tanpa jejak
Tanpa ada yang mengerti.
110.
KARYA: ITA PERMATA SARI
SEPUCUK SURAT UNTUK NABIKU
Ya rasullah..
Dengarkanlah isi hati ini
Memohon beribu2 rindu
Yang tak pernah hilang didalam hati
Indahnya bulan purnama dimalam hari
Meski gelap gulita yang selalu datang ....
111.
KARYA: NUR SOLIKHATUN
KAWAN SEJATI
Kalian disini saat aku bersedih hati
Kalian adalah mentariku
Mentari yang selalu menerangi dan
menghangatkan hati
Kita adalah sejati kawan
Sampai ujung usia
Tak akan ada yang memisahkan
112.
Karya: Ekayulia Nur Amrilah
Luka
Tergores karena duka...
Timbul perih..
Sakit kini dirasa
Meratapi kesedihan
Tergoncang badai
Terombang-ambing dalam kesengsaraan
Luka...
Luka lama yang terlupa..
Kini makin terbuka
Membuka
duka lama
Menyengsarakan
jiwa
Membuat
hati terluka
Karena luka.
Lara sedang dirasa
Sesak sedang terasa
Luka
kini terulang
Bagai
jam yang bolak balik berputar
Mengulang
lalu mengulang air mata
113.
KARYA:SIRLLY FA
MALAM INI
Tidak terlalu dingin
Sepi? Ya, itu karna tidak ada angin malam yang
menandakan rindumu
Telingaku tidak mendengar hal diluaran sana,
Bukan karna aku tuli,
Melainkan aku sedang mendengarkan musik yang
menandakan gelisahku.
114.
KARYA:NANANG SAPUTRA
LUKISAN MATA
Goresan
kecil dari pensil mungil...
Terbentuk
warna dalam pandang...
Rintikan
air mengalir basah...
Hanyut
dalam birama tangisan...
Bola
mata merah mekar...
Kelopak
mulai cembung...
Terukir
dalam arsiran...
Terbentuk
pola gambaran...
115.
KARYA: ANGGA SAPUTRA
RANTAI KEBOHONGAN
Jujurlah maka hatimu tak akan bimbang
Bohong hanya membuatmu lupa pada dunia yang
fana
Jujurlah maka hatimu tak akan kering
Bohong hanya membuatmu lupa pada hal nyata
Kini bukan waktunya untuk bercanda
Karena amalmu bukan harta benda
Kini bukan waktunya untuk merangkai kata
Percuma karena hanya omong kosong belaka
Jujurlah pada siapa yang pantas kau jujuri
tidak...
Jujur bukan untuk 1 orang saja
tapi jujur memang untuk siapa saja
Tidak semua bisa dibeli dengan uang
Nyatanya kau tak bisa beli nyawamu
Tidak semua bisa dibeli dengan uang
Nyatanya kau tak pernah bisa membeli jujur
untukmu.
116.
KARYA:
ANGGA SAPUTRA
RINTIHAN ANAK ROHINGYA
Rohingya Ibu
Ibu,
mengapa ibu terus
menangis?
dimana kita sekarang?
kemana ayah pergi?
Ibu,
mengapa paman
berseragam itu jahat pada kita?
kau bilang ayah pergi
bersama mereka,
kapan ayah akan
kembali bersama kita?
Ibu,
tadi siang tanganku
digigit serangga,
badanku masih basah
karena menyebrang sungai yang deras barusan,
bolehkah aku
mengenakan baju yang lain?
Ibu,
tadi malam aku
kedinginan,
tiupan angin terasa
kencang dari sela-sela terpal,
ada kah selimut yang
kau bawa dari rumah?
Ibu,
aku bertemu beberapa
teman dari desa tetangga,
mereka bilang desa
mereka sudah habis terbakar,
apa maksud mereka ibu?
apakah desa kita juga
terbakar?
Ibu,
aku haus dan lapar
bukankah matahari
sudah terbenam?
kapan kita berbuka
puasa?
Ibu,
aku rindu ayah,
aku rindu adik,
aku rindu rumah kita,
akankah kita bertemu
mereka kembali, ibu?
Ibu,
saat Idul Fitri, kita
tidak di tempat ini kan?
mengapa kita masih
disini?
kapan kita pulang,
ibu?
117.
KARYA:ERA DESY
PUISI UNTUK GURU
Guru engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi seluruh jiwa
Dari segala kegelapan dunia ini
Engkau bagaikan setetes embun
Yang selalu menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu ini
Tugas yang sangatlah besar
Guru engkau adalah pahlawanku...
Yang tidak sama sekali mengharapkan balasan
Segala sesuatu yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
OH guru.....
Jasamu takkan kulupaGuru Ku ingin mengucapkannya terimakasih.
118.
KARYA: AENI DEAS NURSEKHA
SAHABAT
TERBAIKKU
Oh sahabatku.....
Kau bagaikan matahari yang selalu menyinari bumi
Yang memberikan sinarmu ketika aku terlelap
dalam gelap
Kau bagaikan api yang berkobar
Yang melambangkan semangat dalam hidupku
Sahabatku.....
Kau bagaikan pahlawan berkuda
Yang selalu menolongku disetiap waktu
Kau seperti alunan musik
Yang bisa memberiku ketenangan ketika aku
gelisah
Oh sahabatku.....
Kau adalah sahabat terbaikku...
... Sahabat...
Bintang hiasi langit malam nan cantik
Semilir angin temani malam yang tenang
Rasa gundah menyerang
Tau bahwa kau telah menjauh dariku
Untuk kesekian kalinya ku tatap bintang
Mencari kepastian nan membingungkan
Aku rindu akan tawa yang terukir di wajah kami
Aku rindu bermain bersama
Dan aku rindu akan semua tentang kita
Saling menghapus air mata, jalan beriringan
Dan bergenggaman tangan aku ingin terus bersama, walau seperti
Ada dinding pembatas di antara kita Apakah
jarak dan waktu yang memishkan Atau memang kita yang melupakannya??
119.
KARYA: LILIS RAHAYU JAYANTI
SATU CAHAYA
Terlihat ketika posisi ku sedang berbaring
Teman setiaku di setiap malam,
Tetapi aku selalu membunuh terangnya saat
tertidur
Bukankah dia teman setia?
Sayang, dia hanya ada pada saat malam.
Aku selalu merindukan cahaya itu,
Tetapi aku selalu memberi kesempatan untuk
terangnya hanya sekejap.
120.
KARYA: SIRLLY FA
SEKARANG DAN AKU
Karya: Maolistia Nada Lestari
Saatku memainkan jari jariku
Kudengar langit bergemuruh
Ku ukir Pena hitam ini diatas selembar kertas
putih
Aku merasa langkah demi langkah telah
menghabiskan waktuku..
Penyesalan di benaku...
Penyesalan terlihat dari bayangan pena hitamku
Tangan dan penaku mulai menulis sampai
penyesalan itu hilang berlalu...
Pikiran dan hati menjadi satu
Buatlah pikiran dengan hatimu
Biarkan air mataku menetes
Hingga air embun sirna
Biarkan langit merah
Hingga angin menjadi nafas kita
121.
KARYA: ARISTI AMELIA
SEKOLAH KU
Terpampang nama indahmu
Disetiap sudut kilometer jalan
Ku jalani hari ku
Hanya untuk menemuimu
Oh sekolah ku
Engkau bagaikan keluargaku
Yang selalu menyemangati mu
Aku tanpa mu
Bagaikan keong tanpa cangkangnya
122.
KARYA:ISTIQOMAH
SEPI
Sang surya bersiap kembali ke rumah..
Awan dengan cekatan mengikuti langkahnya..
Hewan-hewan kecil bernyanyi..
Terdengar sumbang memekik telinga.. Saat itu
aku tersadar..
Hari yang ku miliki telah pudar..
Tergantikan malam yang mencekam..
Menyambut waktu yang hanya ada aku dan sepi.
Ya sepi..
Hanya ditemani melodi hati..
Sendu sedan meratapi,
Ketidak berdayaan hidup ini.
123.
KARYA:
UMAR BAGUS R
TENGAH MALAM
Di tengah malam yang sepi
bagai tiada kehidupan...
Terdengar suara
rintih-merintih merindingkan hati...
Wahai si jantung hati
...asuhlah adikmu sepeninggalan ibu...
Dengan suara halus nan
lembut membuat hati menangis merintih...
Dengan tiba-tiba datang
utusan tak di undang dari maha kuasa...
Dengan kembali ke hadapan
yang maha kuasa disertai membawa kehidupan ibu...
Memberi keluargaku
kekurangan dan tetesan deras air mata ....
Kini ibuku ke alam
ba'ka.....
124.
KARYA: ESTININGTYAS MUGI LESTARI
TERSEMBUNYI
Pagi hari mata ini terbuka..
Disambut oleh sentuhan matahari..
Disejukan oleh udara pagi yang dingin...
Sebuah mimpi telah lahir...
Sebuah harapan kecilpun muncul..
Mereka memiliki keharmonisan..
Seketika berbunyi dengan merdunya..
Garis takdir telah memberitahukan..
Kehidupan yang senada dengan perjalanan..
Pengalaman indahpun melengkapinya..
Berjalan bersama seperti angin dan awan...
Warna warni kehidupan saat senja..
Menyelimuti angkasa dengan begitu
eloknya...Bulan indah yang memberikanya arti...Dengan senada ia berkomunikasi
dan penuhi angkasa raya....
125.
KARYA: UMI FAUZIATUL
IBU
Ibu..
Kau
bagaikan pelita dihidupku
Engkau
bagai rembulan yang slalu menyinari hatiku
Engkau
yang slalu menyayangiku disaat aku kecil hingga tumbuh dewasa
Ibu...
Engkau
yang slalu mendidikku hingga aku menjadi anak yang baik
Engkau
yang mengajariku hingga aku mengerti apa itu kehidupan
Engkau
tidak pernah mengeluh walaupun anakmu selalu menyakitimu
Ibu...
Engkau
slalu sabar dalam menghadapi sikap keras kepala anakmu
Ibu
tidakkah engkau memarahi anakmu yang selalu menyakiti hatimu
Tidaklah
engkau mengusir jauh-jauh anakmu dari kehidupanmu
Tapi
tidaklah mungkin seorang ibu berbuat semena-mena kepada anaknya
Bagi
ibu anak adalah titipan tuhan
Ya
alloh...
Begitulah
lembutnya hati seorang ibu
Begitu
juga mulainya seorang ibu
Kini
aku merenungkan begitu banyak kesalahanku kepadanya
Begitu
parahnya aku telah menyakiti hatinya
Berapa
banyak dosa yang akan hamba tanggung
Ibu...
Maafkanlah semua kesalahan anakmu iniBukakanlah pintu maaf untuk ku...
126.
KARYA:SISKA ANA MARETNA
RINDU YANG TAK TERSAMPAIKAN
Rindu entah untuk siapa rasa rindu ku ini
Ingin memiliki
orang yang dapat menghilangkan
Rasa rindu ku ini namun semua itu hanyalah khayalan
belaka
Orang yang ingin aku rindu hanya dapat ku
rindukan lewat mimpi ku
Yang disitu ia hadir mengisi hari kosong ku
Rindu datanglah malam ini
Di mimpiku aku ingin merasakan kebersamaan
Walau dalam mimpi
127.
KARYA:MAMTA LIANA
GURU
Engkau pahlawan yang tak pernah mengharpkan balasan
Disaat kami tak mendengarkan mu engkau tak pernah
mengeluh dan menyerah
Untuk mendidik kami dari mu kami mengenal banyak hal
Engkau membuat hidup kami berarti
128.
KARYA:MIA ZULFATUN NIKMAH
IBU
Ibu tanpa mu tak ada aku
Tanpa mu aku tak bisa jalan
Kau merawatku tanpa mengeluh
Kau mengajari cara berlari
Kau menuntun ku menjemput mimpi kau menyemangati ku
saat terjatuh
Kau menasehati ku untuk berdiri kembali kau menerangi
ku saat gelap gulita terimakasih ibu kelak jika kau sudah tak berdaya kan ku
balas budi mu ibu doa mu lah yang menyelamatkan ku
129.
AYAH
Ayah kaulah pria pertama yang membisikan azan
ditelinga kanan ku
Kaulah pria pertama yang mencintai ku dengan tulus
Kaulah bintang dunia ku kebanggan hidup keluarga ku
Dan tetap lah menjadi pahlawan ku
Ayah aku tau kau tidak menyusui ku
Tetapi keringatmu lah yang membesarkan ku
Ayah maafkan aku jika merepotkan mu
Maafkan aku banyak mengecewakan mu
Maafkan perkataanku yang menyakiti mu
Terimaksih untuk cinta mu
Aku menyayangi mu ayah
130.
KARYA:LUSKINA WATI
RINDU IBU
Ibu engkau sumber kehidupanku
Engkau segalanya bagi ku
Senyumu yang membuat ku bahagia
Kasih sayang mu yang telah kau berikan pada ku
Namun tak akan seperti dulu lagi kepergian mu membuat
sedih
Aku sangat merindukan mu oh ibu
131.
KARYA:ASILA FATUL AENI
KUNANG-KUNANG
Kau jatuh cinta dengan kunang kunang
Yang terbang di langit
Tapi kau menginginkan aku untuk dirimu sendiri
Jadikau masukan
lah aku kedalam sebuah toples
Dan menempatkan
aku di rak milikmu yang lebih tinggi
Kau memberiku cukup udara aku tidak ingin melarikan
diri dari mu
Kau tidak bermaksud untuk mencekik ku
Tapi saat cinta mu tumbuh semakin dalam cahaya ku
semakin melemah
Kau berlari ke dalam hidupku
Dan kau menginginkan aku untuk bersinar tapi hanya
untuk mu oh kunang kunang kau membuatku jatuh cinta dengan cahaya mu yang
bersinar di malam hari
132.
KARYA:M.WAHID DUL
MENYERAH KARNA CINTA
MENYERAH KARNA CINTA
Jika dulu kau hanya bisa memilih patah hati dan
menyerah
Untuk apa dulu kamu mengajak ku melawan resah?
Untuk apa kamu dulu mengutarakan segala hal untuk
dimasa depan?
Sementara semua ini hanyalah kenangan
Yang sudah ku hapus dari ingatan seharusnya kau tau
Aku orang yang mudah jatuh terlalu dalam untuk
mencintai mu
Jika kamu tidak berniat serius mencintai ku
Seharusnya kamu menjauhi ku lebih dulu
Sebelum aku terjebak di dalam perasaan mu
Kini ku menyesal semua nya telah hilang
Kamu memilih jalan mu dan meninggalkan ku sendiri
Hingga dengan perlahan kini ku bisa melupakan mu
133.
KARYA:RIFDA FAUZIYAH
KEINGINAN YANG BELUM PASTI
Setiap kali ku melangkah demi melangkah
Selalu terbayang dibenak ku sinar mintari terpancar
seluruh bumi
Hati ini seperti bunga bermekar saat kau dating
membawa penuh sejuta
Mengapa ku sulit untuk berkata pada mu
Hanya bisa lewat doa dalam sujudku
Apa yang kurasakan ini sama dengan perasaanmu
Meski ku hanya bisa cinta dalam diam
Bukan berarti diam sebuah ikatan yang lemah
Tapi dia menunggu kepastian pasti
Insyaallah masa depanku adalah harapan ku
Harapan ku adalah kau yan kutunggu ku yakin yang telah
ditakdirkan
Sudah mengukir namamu diharapan ku agar hati ini
terjaga
134.
KARYA:UMI KHOIROH
EMBUN PAGI SAMBUT AWAL HARI KU
Kulihat embun telah datang
Kulihat burung berterbangan
Kedatangan nya membuat alam lebih harmoni
Kepergiannya meninggalkan kesan di hati
Bentuk bulatnya yang tak pernah berubah
Mengingatkan akan pagi yang cerah
135.
KARYA:NAYA AINUN APRILLIA
DOA SEORANG IBU
Ibu engkau yang selalu menyertai dalam kemanapun aku
pergi
Dan dimana pun aku berada ibu aku berharap yang
terbaik untuk mu
Ibu engkau lah selalu mendukung berkat doa dan jasa mu
aku bukan siap-siapa
Terimakasih ibu yang selalu mendoakan ku
136.
KARYA:MUTIARA NUR FALAAH
RINDU
Rindu mengajarkan ku banyak hal
Kesabaran kepercayaan dan saling menjaga rasa
Dari rindu aku belajar bahwa menanti itu tak semudah
yang dibayangkan
Kepercayaan ku pun diuji antara percaya atau tidak
percaya
Dan aku pun harus menjaga hanya untuk dirinya seorang
137.
KARYA:ANGGI DWI LESTARI
GURUKU
Guruku kau seorang pembimbing
Kau seorang pendidik
Kau lah seorang yang berwibawa
Tanpa kau aku tak dapat sekolah
Karna mu aku sekarang jadi pintar
Terimakasih atas jasa mu
Yang telah kau berikan pada ku
138.
KARYA:ELIN OFIYANA
TITIK TEMU
Dimensi yang mempertemukan dua hati
Ketidak sengajaan namun pasti
Mencintai harus rela disakiti
Memiliki harus rela berbagi
Derita bercinta dengan jarak
Rupanya bukan tantangan justru menjadi rintangan yang
harus diselesaikan
Misi dan emosi harus selalu berdampingan
Agar tak menyesal kemudian
Wahai pecandu rindu yang selalu bergulat
Melawan waktu
Marilah kita akhiri jarak ini dengan ikatan suci
Qobiltuwanikaha
139.
KARYA:ANGGI SAPUTRI
CELOTEHAN PENA
Dalam puing-puing dedaunan
Terbawa lamunan nan jau kesukma menebar harum dalam
setiap makna
Jauh kuarungi arti dari sebuah perjumpaan
Dalam butiran doa mencoba untuk bangkit dan terus
melangkah tuk
Mencarinya sebuah perjumpaan denyut nadi tak bisa
berhenti,berhenti dalam goresan
Dan penuh rasa ingin tahu dari sebuah titik
menjelmalah menjadi garis yang berlalu lalang
Itulah seumpama nya
Berawal dari sebuah perjumpaan yang berkembang menjadi
kebersamaan ya,lebih tepatnya
Sebuah keakraban lajur kehidupan memang ditakdirkan
untuk berputar
Begitu pula alur cerita perjumpaan ini
Sekian lama tinggal dibukit suka kini aku terjatuh
Jatuh dalam lembah duka penuh kesakitan
Dari rasa sakit aku mencoba tepis rasa yang tak
bersahabat
Duka dan sakit tertatih tapi bukan serasa sedih
selayaknya mentari
Yang selalu menyinari aku masih terus berfikir akankah
sebuah perjumpaan
Akan menemui sebuah perpisahan?
Suara hati mengerutkan fikiran ku untuk terus berlalu
membawa angan malam berlalu
Angin pun ikut terbawa oleh suasana hati
Angin bagaikan bahagia ku tat kala suara petir membentak jantungku
Serasa menghentikan denyut nadi ini petir bagai duka
ku
Hingga petir menurunkan titahnya pada hujan yang turun
Hujan bagai tangisan ku bagian dari suasana hati ku
Hujan berhenti tau kah kau bintang?
Tersadar akan ini tak perlu terluka dalam nestapa
bahagia ku dengan manja
Aku merasa cukup dengan semua itu perjumpaan dan
keakraban
Manakala kata”perpisahan”menggelegar ditelinga ku
Aku mencoba tuk tetap tersenyum walau dalam paksaan
Namun kini kumenyadari di dunia ini sebuah perjumpaan
sangat mustahil
Tuk tetap abadi begitu pula sebaliknya sebuah
perpisahan sangat mustahil
Tuk abadi awal adalah akhir dan akhir bulan adalah
awal semua yang berawal adalah
Dan semua yang berakhir adalah awal
140.
KARYA:DEVIA
SANG PEMIMPIN
Hari-harimu penuh pengorbanan
Siang malam kau bekerja
Lapar dan haus kau tahan
Hanya untuk memberiku sepiring nasi
Sang pemimpin disaat aku kesulitan
Engkau yang menolongku
Disaat aku bahaya kau melindungiku
Sang pemimpin budi luhurmu tak terbalas
Kaebaikan mu tak terhingga pengorbanan mu akan ku
kenang selalu
Sang pemimpin tanpa mu hidup tak berarti
Tanpa mu pula ku takan disini
Terimakasih sang pemimpin
141.
KARYA:ZALI ALDI ZAINI
PANDANGAN HITAM
Awan kelabu mulai datang menyelimuti pagi yang tenang
Rintik gerimis terbang
Diantara bola mataku yang hilang
Yang takan bisa memandang indah bumi pertiwi
Yang hanya tergambar dalam mimpi
Telah ku dapat dari bayi sampai kini
Dalam hari aku ku bertanya bagaimana rupa wajah orang
tua ku?
Mengapa takdir ku seperti ini
Menjadi seorang yang tak bisa melihat?
Dalam detik,menit, jam ku selalu berdoa pada-Nya
Kepada sang mah pencipta yang menciptakan ku tuk isi
dunia
Tangis tawa terlewati dalam hari ku
Walau ku tak tau ku tertawa dengan siapa
Yang ku tau ku bahagia
Bersama orang yang kucinta
142.
RAHASIA KU BUKAN RAHASIA MU
Ku tak peduli tentang semua itu ku tak ingin mengerti
tentang pertanyaan mu
Dan tak kana da yang pernah mengerti diriku
Walau kau!mengusik ku
Walau dengan seribu kata terlontar darimu
Yang mempertanyakan tentang ku
Bukan ku tak ingin jawab semua itu
Karna itu rahasiaku bukan rahasia mu
Kututup rapat diriku dengan bunci bayanganku
Tanpa seorang pun yang tau
Tentang aku dan masalalu ku
Cukuplah sudah keingin tahuan mu itu
Karena kau takan mengerti semua itu
Tentang semua yang terjadi padaku
Didalam hidupku
143.
MAAFKAN KU CINTA
Butiran debu terbang serentak dengan langkah mu
Air mata yang berlinang di bola mata mu
Seduan haru yang tertahan
Itu semua salahku maafkan ku cinta
Atas segalanya hanya kau ku cinta
Untuk selamanya
Hari kulalui tanpa ada nya kamu
Untuk hiasi hari ku
Karna kau selalu dikalbu
144.
KARYA : WULAN SURYA NISA
KUAT
Kau hidup dalam udara yang hampa
Berkelan untuk waktu yang lama
Hati mu murni nan suci
Menerangi gulitanya hati
Tanpa sadar kau telah menanti
Menanti dengan hati yang sunyi
Rindu mu kau tutup rapat rapat
Bagai beras yang telah menjadi ketupat
Kau tahan rasa sakit mu meski berat
Memerangi kepedihan yang berkilat
Tertamengi oleh rasa kuat
145.
PEJUANG TANPA DARAH
Ku niatkan diri tuk berkarya
Ku mantapkan hati yang telah goyah
Melangkah menjadi lentera bangsa
Menyalakan pelita yang telah padam
Meski dihadang tembok yang tinggi
Aku terus ingin berlari
Demi kau sang merah putih pemberani
Demi mereka pejuang negeri
Mengorbankan darah dan tulang
Menuju merdeka
Namun semangatnya tak pernah padam
Tak akan ku lupa jasa mu selamanya
Tuk jadi sepercik pelita suci bangsa
146.
IBU
Bu aku rindu saat dimana kau berbagi ilmu
Bu sungguh kau wanita hebat
Selalu terlihat kuat
Tak peduli meski tubuh sudah sekarat
Bu tak dapat ku tahan lagi air mata
Saat kau terbaring lemah tak berdaya
Namun hati mu tetap sama
Tetap kuat dan selalu hebat
Bu janganlah kau meminta maaf
Seolah kau akan menutup mata
Tak akan pernah ku izinkan
Jika kau ingin pergi
Tak kan ku maafkan jika kau tak mau membuka mata
Tetaplah kuat dan selalu hebat karna kau motivator
terhebat
147.
KARYA:AKMAL RISQI MAULANA
KASMARAN
Rindu yang tiba-tiba menyelinap di hati
Tak kasat untuk diamati
Bayangan senyum mu yang meluluhkan hati
Rasa bergelora dalam hati tak kan padam
Saat dekat dengan dirimu
Sel-sel berdenyut kencang kala mengucap indah namamu
Saat aku tidur kepala ku selalu disibukan
Oleh mu
Karena kamu selalu singgah dalam mimpi ku
Bagai sel aktif di otak ku yang tak akan
Pernah berhenti dan sulit aku hilangkan
Resah yang tak kunjung berhenti saat hati jauh
Dari pawing nya
Oh kasih kaulah alasan ku tetap semangat dalam melawan
kegelapan
Dan jahatnya dunia ini
Dibalik kerudung dan senyummu tersimpan satu makna
yang membuat ku tak mampu bila
Harus meninggalkan mu
148.
PENGORBANAN JIWA
Saat senja mulai memudar matahari mulai terbenam
Hembusan angin menerpa perlahan
Tubuh bercucur keringat dan darah
Doa yang senantiasa terucap
Air mata sebagai penghias wajah
Rasa dendam yang tertahan dalam dada
Segala kebebasan yang dinanti
Tak terpikirkan rasa sakit yang ada
Melupakan segalanya demi bangsa
Mau tak mau berani tak berani
Telah ku lakukan demi negeri tercinta
Tanpa keberanian kegigihan dan jiwa pantang menyerah
Pastinya Indonesia tak akan bisa jaya
Ucapan terimakasih yang hanya terucap dalam benak ini
Atas semua pengorbanan mu pahlawanku
149.
KARYA:ELMA UMAIROH
INGIN KEMBALI
Dewi malam menangis sembilu dalam lamunan
Menyiur angina dari lembah ke dedaunan
Membelai lembut syahdu kerinduan
Memeluk sepi menuju peraduan
Tasbih malam ku membeku nan bisu
Berbisik merintih untuk berlagu
Hati ku sakit diam bagai batu
Sebab dosa yang kian meribu
Aku ingin pulang ke jalan penuh hikam
Menitih hidup dan memapah hati untuk janah
Kembali berjuang dalam taat dalam ranah
Menggapai cita cinta yang beramah tamah
Dengarlah aku kembali duhai hati
Bergembiralah lagi dengan ilahi
Berkata lewat syahdu doa tak bertepi
Berteman akrab dengan kitab sang robi
150.
KARYA:ADAM ADI NUGROHO
NIKMAT
Matahari banyak manfaat yang saya dapatkan
Cerahnya bulan membuat ombak yang tinggi
Bintang-bintang yang menghiasi langit
Membuat indah awan dilangit memudahkan kita
Tanda-tanda kebesaran yang ada dimana-mana
Tanaman yang tumbuh menjadi tanaman yang besar
Air yang mengalir dan menghilangkan rasa haus kita
Ya Allah tidak lah engkau menciptakan semua ini sia
sia
Kenapa hamba mengerjakan dosa
Dan larangan mu
151.
KARYA:TIARA SEVIA WAHYUNI
HUJAN
Rintik demi rintik
Tetes demi tetes menyentuh kulit ku
Nan mulai membasahi tubuh
Entah apa yang terjadi aku merasa tenang saat kau
datang
Dan rasa tiap tetesan yang jatuh basahi tubuh
Begitu sejuk nan lembut
Tetes penyejuk kalbu kian kalut
Tuhan kabarkan pada ku hujan ini buat ku berlagu
Saat kuasa mu kian tertuju pada cerita hidupku
Dalam lamunan yang kian dalam
Aku sadar nafas ini sebuah kemurahan
Aku ingin bersimpuh bahwa aku tak ingin runtuh
Tetap pada jalan mu dan tatih asa ku
152.
KARYA:WULIDA MUSAROP
SI KECIL BERDARAH
Ya tuhan ku muka mereka remuk
Mata mereka entah kemana
Seru berderu suara tembakan
Ya tuhan ku amat kejam mereka seru bocah kecil
kelaparan
Negeri ini kaya
Akan sebuah budaya
Berjalan pincang dengan tongkat runcing sebagai
penahannya
Teriak menyambut pagi seolah tidak mau dengar lagi
Sungai itu merah dicampuri bau amis darah
Kaki mereka tersangkut di pohon
Dengan bagian tubuh lain rata tanah
Ya tuhan ku kapan kami merdeka seseru bocah kecil
berdarah
Mereka tembak bocah kecil itu
Dengan kata akhir merdeka Indonesiaku
Tubuh kecil nya bagai batang kayu
Putih pucat disertai kaku
Bermandikan darah dibuang bagai sampah
Mayat tersenyum
Selintas tang berbendera belanda
Tulang belulang remuk
Terganti pondasi merdeka
153.
DIBAWAH SENJA
Dibawah senja kubawa kau ke hutan
Menyisir gunung nikmati laut
Desis suara ombak menemani
Terdengar pohon kelapa menangis
Saat kau tinggalkan
Mereka mau kau disana menemani condongnya
Ku dengar ombak merindui mu
Meminta kau jaga suaranya
Pantas apakah aku ini
Aku hanya orang tak punya aku hanya punya sepeda kuno
Sehari hari makan dengan batang putih
Kau pintar bersolek kenapa tak bersama anak pejabat?
Yang kaya berjas merah mereka mengejek ku
Meludahi pipi ku bagi mereka apapun bisa dibeli walau
tuhan sekali pun
154.
SASTRAWAN
Tangan ku terus menulis untuk sekedar
bebicara dengan kertas
Pohon pinus jadi teman ku sekiranya
sampai puisi ku laku
Ibu ku meninggal kemarin sesaat
setelah puisi ku habis
Padahal akan ku belikan kado ulang
tahunnya sebuah kain untuk dipakainya beribadah
Ku kira hidup ini adil akan sebuah
derita kutuliskan puisi ini
Di atas kertas penuh darah seharusnya
rampok saja aku
Bunuh saja aku kuberikan semuanya
Kecuali nyawa seorang ibu
Aku ingin kau kembali menyuapi ku
makan
Air mata ku kering saat menguburkan
badan mu ibu
155.
KARYA:NIKEN SUKMA DEWI
IBU
Ibu kau yang telah mengandungku 9
bulan lamanya
Kau yang telah menjaga ku waktu di
perut mu
Ibu kau yang telah berjuang
Keras saat melahirkan ku
Kau tak peduli hidup dan mati
Hanya untuk ku ibu kau yang telah
mengurusku
Tak kenal letih pagi hingga malam
Kau timang dan menyusui ku sampai ku
henti menangis
Ibu kau telah menjaga ku sampai saat
ini
Ibu kau sosok istimewa kau pelita
dalam gelap ku
Ibu jasa mu besar bagi ku aku tak kan
lupa perjuangan mu
Terimakasih ibu
156.
SEGALA INSPIRASI
Kamu adalah segala apa yang aku tulis
Mengingat tentang nama mu ialah
inspirasi
Inspirasi ketika penaku mulai menari
Inspirasi kala raga ku mengangkat
ragu kembali
Jangan pernah lelah kata-kata temani
aku mengejar mimpi
Hingga dapat ku gapai mentari
Kamu adalah segala yang aku tulis
yang aku abadikan
Dan jiwa ku adalah
Apa pun yang kamu lewatkan
157.
KARYA:TIO FAKIH PRADANA
SAHABAT
Dia yang selalu ada disaat kita
membutuhkan
Dikala susah senang bersama melewati
segala rintangan
Saling membantu saling menjaga bebagi
sebuah ilmu
Selalu bersama tak pandang perbedaan
Selalu ada di kala susah senang nya
Tak ada permusuhan melewati segala
bersama
158.
KARYA:M.RIDHO
KEKASIH IMPIAN
Selamat jalan kekasih impian
Yang dulu hadir di mimpiku
Yang hadir dalam bayangan ku
Mengisi hari-hari ku
Kau kekasih impian ku
Yang sekarang hilang dari mimpi
Hilang dalam baying
Musnah dari hari-hari ku
Duhai kau kekasih impian ku
Makasih kak
ReplyDeleteSama sama semoga bermanfaat
ReplyDelete