PUISI SASTRAWAN
SASTRAWAN
Tangan ku terus menulis untuk sekedar
bebicara dengan kertas
Pohon pinus jadi teman ku sekiranya
sampai puisi ku laku
Ibu ku meninggal kemarin sesaat
setelah puisi ku habis
Padahal akan ku belikan kado ulang
tahunnya sebuah kain untuk dipakainya beribadah
Ku kira hidup ini adil akan sebuah
derita kutuliskan puisi ini
Di atas kertas penuh darah seharusnya
rampok saja aku
Bunuh saja aku kuberikan semuanya
Kecuali nyawa seorang ibu
Aku ingin kau kembali menyuapi ku
makan
Air mata ku kering saat menguburkan
badan mu ibu
Comments
Post a Comment